Ia mengatakan, kebijakan ini merupakan respons dari daerah setelah Presiden Joko Widodo menyebut pelaksanaan PPKM tidak efektif.
“Dan cara itulah yang kira-kira menurut saya penting, untuk menerjemahkan apa yang diinginkan oleh pemerintah,” ujar Ganjar.
Menurutnya, pernyataan Jokowi itu berarti semua daerah harus mencari cara ekstra, untuk berupaya menekan kasus Covid-19.
Hal itu yang melandasi Ganjar Pranowo menggagas kebijakan Jateng di Rumah Saja.
Kebijakan tersebut diharapkan bisa memberi pemahaman pada masyarakat tentang kedisiplinan untuk menurunkan kasus Covid-19.
“Nah kita mau uji coba, coba ke masyarakat ini Covid-nya masih tinggi, korban sudah banyak, rumah sakit makin penuh," ungkapnya.
"Nah dengan kondisi seperti ini, ayo kita bareng-bareng berpartisipasi."
"Kita latihan dua hari saja, tanggal 6-7 (Februari) kita di rumah."
"Nah kalau itu bisa dilaksanakan, siapa tahu Jawa Tengah bisa jadi contoh,” jelas dia.
Baca juga: Selama Pandemi, 31 TKA di Kawasan Industri Kabupaten Bekasi Positif Corona, Kini Sudah Sembuh
Baca juga: Varian Virus Corona Baru Ditemukan Pada Pasien di Vietnam
Baca juga: Ahli Beberkan Efektivitas Nakes Baru Lulus untuk Diterjunkan Langsung Melawan Corona
Sebelumnya, Ganjar Pranowo menawarkan solusi guna menekan angka penyebaran Covid-19.
Satu di antaranya, ia mengajak seluruh masyarakat Jawa Tengah tetap di rumah saja selama dua hari.
Usulan itu disampaikan Ganjar saat memimpin rapat evaluasi penanggulangan Covid-19 di kantornya, Senin (1/2/2021).
Langkah itu layak dicoba mengingat peningkatan kasus Covid-19 tetap terjadi, meskipun sejumlah kebijakan telah diambil.
(Tribunnews.com/Nuryanti)