Polisi masih mengumpulkan alat bukti dan keterangan saksi.
Suami Syok
Sementara suami korban, Suwarno (53), mengaku syok saat mengetahui istrinya meninggal dengan kondisi mengenaskan.
Ditemui di RUSP Sanglah, kemarin, Suwarno menyatakan tidak mengetahui kejadian itu secara langsung.
Saat peristiwa tragis itu terjadi, ia tengah keliling berjualan nasi jinggo.
"Saya baru tahu kejadiannya pukul 21.00 Wita (Selasa malam, red). Saya dikasih tahu oleh tuan rumah lalu saya ke lokasi kejadian, kok sudah ada garis polisi," ungkapnya.
Suwarno mengatakan terakhir kali bertemu dengan istrinya pada Selasa sore sekitar pukul 15.00 Wita.
"Dia (korban, red) kan berjualan kripik, saya bantu jual daganganya, saat itu tidak ada pesan apa-apa," terang dia.
Suwarno dan istri diketahui sudah pisah ranjang selama tiga tahun.
"Tapi saya masih komunikasi dan membantu dia membuat kripik," ungkap dia.
Dari hasil pernikahannya, mereka dikaruniai dua orang anak. Anak pertama bernama Yudi (27) dan seorang anak yang masih kecil.
"Dia (korban) tinggal sendiri disini, sedangkan saya kos di Sanur, sama anak yang paling besar. Satu masih kecil di Banyuwangi sama orang tua," ujarnya didampingi anak pertamanya.
Pria yang berasal dari Banyuwangi, Jawa Timur, itu menyebut dirinya dan anak pertamanya sering ke tempat kontrakan korban yang telah dihuni selama dua tahun.
Baca juga: Sedang Belanja di Pasar, Ibu Ini Papasan dengan Pembunuh Suaminya, Langsung Teriak Histeris
Suwarno menyebutkan selama ini korban tidak pernah bercerita mengenai apapun kepada dia, termasuk masalah pribadi.