“Bahwa kegiatan tersebut termasuk dalam katagori pekerjaan berisiko tinggi dan berbahaya serta tidak sesuai dengan kaidah-kaidah keselamatan pertambangan.
Kita tidak ingin masyarakat kita celaka karena mengerjakannya tidak melalui prosedur yang benar,” kata Mursil.
Field Manager PT Pertamina, EP Totok Parafianto menjelaskan, bila kegiatan illegal drilling dibiarkan akan merubah kehidupan tatanan di masyarakat, terutama dalam bidang ekonomi dan sosial.
Totok menyarankan masyarakat lebih mengutamakan bidang pertanian daripada menyewakan tanahnya untuk dibor oleh oknum tidak bertanggungjawab.
Dia menegaskan sektor pertanian lebih menjanjikan karena bisa dikelola berkelanjutan.
“Sektor pertanian merupakan sumber penghasilan yang sustainable bahkan hingga anak cucu nantinya,” kata Totok, Kamis (4/2/2021).
Dalam kesempatan itu, Totok juga mengingatkan agar warga tidak sungkan melaporkan oknum yang berusaha mengeksplor sumut minyak secara ilegal.
“Segera laporkan ke pihak berwajib karena kegiatan ini sangat berbahaya bagi lingkungan dan diri sendiri,” sambungnya.(mad)
Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Lima Sumur Minyak Ilegal di Tamiang Ditutup