TRIBUNNEWS.COM - Masyarakat di perbatasan Kabupaten Kendal dengan Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah dihebohkan dengan beredarnya foto jalan alternatif yang amblas.
Disebutkan kerusakan berada di ruas jalan provinsi Weleri-Sukorejo-Ngadirejo.
Dalam foto yang tersebar, jalan beraspal tersebut mengalami retak dan sebagian besar badan jalan amblas.
Namun, setelah dilakukan pengecekan, kondisi jalan yang rusak tidak separah seperti yang terlihat di foto.
Baca juga: Upaya Pencarian Dua Korban yang Tertimbun Longsor di Kebumen Terkendala Cuaca
Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bina Marga dan Cipta Karya Provinsi Jawa Tengah bersama DPUPR Kendal sudah melakukan pengecekan dan penambalan retakan jalan agar tidak membahayakan saat dilalui oleh kendaraan.
"Itu foto (jalan rusak) beberapa tahun lalu. Bukan foto sekarang," terang salah seorang Warga Kecamatan Sukorejo.
Diketahui bahwa jalan alternatif Kendal-Temanggung yang mengalami keretakan terdapat enam titik.
Satu di antaranya berada di lintasan Desa Pagergunung Kecamatan Pageruyung Kabupaten Kendal. Rata-rata keretakan jalan mencapai 10 - 15 meter.
Keretakan diperkirakan karena intensitas hujan tinggi di wilayah Kendal bagian atas yang menyebabkan tanah di sekitar jalan bergerak.
Camat Pageruyung, Dwi Cahyono mengatakan, keretakan jalan akibat digerus hujan.
Sementara tidak ada drainase air yang memadahi, sehingga air yang mengalir dari atas perbukitan tumpah ke jalan dan menggerus talut jalan.
Baca juga: Tegaskan Nama Ganjar Tak Terkait Gubernur Jateng, Tiga Serangkai akan Tarik Buku dan Merevisi
"Kondisi tanah yang labil menjadikan tanah bergeser. Sebab saat terkena air secara terus menerus, mengakibatkan daya rekat tanah menjadi nol persen. Sehingga jalan menjadi terbelah," terangnya, Rabu (10/2/2021).
Titik jalan yang rusak juga terjadi di Jalan Raya Weleri-Sukorejo (jalur alternatif Pageruyung) tepatnya di Jalan Besokor-Surokonto Kulon. Ada dua titik kerusakan berupa gerowongan sedalam dua mater dan lebar kurang lebih lima meter persegi.
Kondisi itu menyebabkan jalan nampak menggantung sehingga rawan jika dilintasi kendaraan berat. Warga pun bersama dinas terkait melakukan sistim buka tutup jalan untuk menghindari hal-hal yang berakibat fatal.