Ketinggian air terus tinggi dan bahkan ia sudah mengungsi selama 12 hari ke rumah saudaranya.
"Ini pulang ke rumah mau ambil baju, keluarga juga masih ada yang bertahan di rumah," imbuhnya.
Bagas menjelaskan, banjir di dalam rumah ketinggianya 50 centimeter dan di luar rumah satu perut orang dewasa.
"Ditambah aliran listrik padam 3 hari ini. Sampai sekarang saja banjir belum surut, ditambah hujan yang terus-menerus terjadi," jelasnya.
Sementara itu, Kalak BPBD Kabupaten Pekalongan Budi Rahardjo mengatakan total pengungsi banjir di Kabupaten Pekalongan berjumlah 2.744 jiwa.
Menurutnya, semua pengungsi menyebar di 4 kecamatan yang ada di wilayah Kota Santri.
"4 kecamatan ini berada di Kecamatan Wiradesa, Siwalan, Wonokerto, dan Tirto. Jumlah jiwa yang terdampak banjir ada 45.753 orang," kata Kalak BPBD Kabupaten Pekalongan Budi.
Budi mengungkapkan, data terus di-update tiap hari karena hujan masih terjadi di Pekalongan.
"Ketinggian air banjir sendiri saja bervariasi, dari 20 centimeter hingga 80 centimeter," ungkapnya.
Cuaca sendiri, saat ini di Pekalongan diguyur hujan dengan intensitas sedang. (Hendra Gunawan/Indra Dwi Purnomo)
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Pengungsi Banjir Pekalongan Terus Bertambah, Bagas: Desa Saya Sudah Seperti Wahana Wisata Air