Pembunuhan tersebut dilakukan di rumah korban di Padepokan Seni Ongko Joyo, Desa Turusgede, Kecamatan Rembang Kota, Kabupaten Rembang.
Pihak kepolisian yakin bahwa Sumani yang membunuh keempat orang tersebut karena adanya sidik jari pelaku di gelas milik korban.
Selain itu, di tubuh korban juga ada penganiyaan dengan menggunakan benda tumpul. Sumani sendiri mengaku membunuh para korbannya dengan benda tumpul berupa balok kayu.
Kesehatan Sumani membaik
Diketahui kesehatan Sumani sudah berangsur membaik sehingga sekarang sudah bisa dimintai keterangan.
Dikutip dari Tribunjateng.com, pengacara Sumani, Darmawan Budiharto mengatakan, Sumani mempunyai utang onderdil kapal sebanyak Rp 6,2 juta kepada Ratna Sari Dewi.
"Sumani mempunyai utang ke Ratna Sari Dewi Rp 6 juta 200 ribu. Itu untuk onderdil kapal," ujarnya.
Ratna adalah warga Tasikagung, Kabupaten Rembang sekaligus rekan bisnis Sumani.
Setelah membuhuh 4 orang keluarga termasuk Anom Subekti, Sumani mengambil harta benda dan uang tunai milik korban.
Esok harinya, Sumani menyetorkan uang hasil curiannya ke Bank BRI di wilayah Dukuh Ngundi.
Uang tersebut kemudian ditransfer ke rekening ke Ratna Sari Dewi sesuai dengan nominal utang.
Diketahui selama pandemi memang Sumani bekerja dengan ikut kapal nelayan.
Sebelumnya ia bekerja sebagai penabuh gamelan ketoprak dan campursari, namun selama pandemi kesenian tidak diizinkan pentas.
Tak hanya terlilit utang, Sumani diketahui juga pemain judi online.