"Dukanya sih kadang kesepian. Apalagi kalau sedang malam hari dan kemah di pantai yang sepi," ujarnya.
Namun, segala kesulitannya itu terbayarkan kala melihat banyak tempat baru yang indah.
Termasuk, bertemu dengan orang-orang baru yang memberinya pelajaran hidup.
"Sukanya itu bisa kenal banyak orang dan mengalami banyak tempat-tempat baru yang indah," ujar pria berusia 31 tahun ini.
Lebih lanjut, setelah melewati segala proses panjang menuju Gunung Rinjani, Reza juga bercerita belum pernah mendaki gunung sebelumnya.
Jadi, menuju Gunung Rinjani yang ia tempuh dengan berjalan kaki ini merupakan pengalaman pertamanya mendaki gunung.
Di sisi lain, meski banyak kendala yang dilalui, tetapi petualangannya ini membawa pengaruh baik dalam hidupnya.
Terlebih, pengaruh terhadap sikapnya yang kini lebih tenang dan lebih berani.
"Hasilnya itu tidak berupa kalimat atau kebijaksanaan tertentu. Lebih kepada bagaimana cara tubuh saya bekerja."
"Yang tadinya panikan jadi lebih kalem, yang tadinya gugup banget kalau ketemu orang baru jadinya lebih berani."
Baca juga: Viral Memiliki 24 Jari, Gadis Pengidap Polidaktili Sejak Lahir Ini Mengaku Sulit Cari Sepatu
"Saya merasa mendapatkan apa yang saya mau dalam bentuk state of mind," ujarnya.
Kini, cerita mengenai pengalamannya berjalan kaki menuju Gunung Rinjani telah menjadi buku.
Ia pun tak menyangka ceritanya ini bisa menjadi tulisan yang sangat panjang.
Sebab, awalnya cerita dalam perjalanannya ini ia unggah di dalam blog pribadinya untuk tetap berinteraksi dengan orang lain, meski secara online.