TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Masyarakat Desa Karangbolong, Kecamatan Cigeulis, Pandeglang, Banten, dikejutkan oleh kemunculan aliran Hakekok Balakasuta.
Aliran ini mengajak para pengikutnya, pria dan wanita, mandi bersama tanpa busana di sungai untuk menebus dosa.
Ritual nyeleneh itu diketahui saat warga memergoki belasan oengikut Hakekok Balakasuta tengah mandi telanjang bersama di penampungan air PT GAL yang berada di tengah perkebunan kelapa sawit di Desa Karangbolong, Kecamatan Cigeulis, Pandeglang, Banten.
Baca juga: Ritual Bugil Aliran Hakekok di Pandeglang, Kesaksian Warga: Usai Mandi Bareng Lanjut ke Hutan
Baca juga: Dugaan Aliran Sesat, Kondom Hingga Kemenyan Ditemukan dari Pimpinan dan Pengikut Aliran Hakekok
Akhirnya, sebanyak 16 pengikut Hakekok diamankan jajaran Polres Pandeglang.
Berikut fakta-fakta yang terungkap:
1. Ajak anak-anak
Ritual mandi bareng tanpa busana tak hanya diikuti orang tua, tapi juga melibatkan anak-anak.
Rinciannya, ada 5 perempuan, 8 laki-laki dan 3 orang anak-anak.
Mereka sedang mandi di kali yang di sekitarnya terdapat semak-semak belukar. Baju-baju mereka dibiarkan tergeletak di tanah.
Baca juga: Kasus Ritual 16 Orang Mandi Telanjang Bersama: Menelisik Aliran Hakekok di Pedalaman Pandeglang
Berdasarkan pantauan Tribunbanten.com, warga diamankan aparat kepolisian pada Kamis
pukul 17.00 WIB.
Mereka dibawa menggunakan mobil polisi dan langsung dibawa ke rumah tahanan Polres Pandeglang.
Wakapolres Pandeglang Kompol Riky Crisma Wardana mengatakan upaya pengungkapan kasus itu berawal dari informasi warga.
Menurut dia, warga melihat ada sejumlah orang yang melakukan kegiatan keagamaan yang tidak lazim.
Menurutnya, informasi warga mereka melakukan kegiatan keagamaan dengan membuka semua baju mereka tanpa menggunakan baju di sebuah penampungan air PT Gal.