Mendengar hal tersebut, perawat tersebut melaporkan ke pimpinannya. Dari laporan itu, pihak rumah sakit langsung berkoordinasi dengan Polsek setempat.
Dari koordinasi itu, pihak polsek berupaya berkoordinasi dengan Polres dan Polda. Identifikasi dilakukan dengan menelusuri identitas Abrip Asep. Begitu pula dengan angkatan Abrip Asep, dilakukan penelusuran.
Baca juga: Keluarga di Lamsel Pastikan Abrip Asep Polisi yang Hilang Pasca Tsunami Aceh, Tinggal Tunggu Tes DNA
Baca juga: Kepergok Berselingkuh, Istri Polisi Diarak Suami Sendiri, Ada Alat Kontrasepsi Tercecer di Ranjang
Baca juga: Terakhir Terlihat Bermain di Hutan Jati, 2 Bocah di Pemalang Dinyatakan Hilang, Pencarian Dilakukan
"Sampai akhirnya ada anggota di polsek itu, mengaku satu angkatan dengan Asep. Saat didatangi ke rumah sakit, satu angkatan Asep ini menyakini bila itu Asep," ceritanya.
Ketika itu, dicari foto saat Asep berdinas. Setelah dilihat, memang ada kemiripan antara foto Abrip Asep dan juga pria yang ada di rumah sakit. Dari situlah, mulai disebar foto Abrip Asep dan pria yang diduga Asep.
Foto itu, juga sampai ke pihak keluarga yang ada di Lampung Selatan tepatnya Kecamatan Natar.
Dari foto itu, pihak keluarga menyakini bila pria yang ada di foto tersebut merupakan Asep yang hilang 17 tahun lalu karena tsunami.
Terlebih, dari bekas luka yang ada di pelipis kiri Abrip Asep dan bekas luka di pelipis kiri pria yang diduga Asep.
Sehingga, pihak keluarga saat ini meyakini bila itu memang Asep yang hilang 17 tahun lalu.
Tsunami yang menerjang Aceh tahun 2004, memang banyak memakan korban jiwa.
Termasuk Abrip Asep yang saat itu sedang bertugas di Aceh karena konflik GAM saat itu.
Ketika itulah, Abrip Asep dinyatakan hilang dan kemungkinan besar meninggal karena tsunami yang menerjang pos tempatnya bertugas.
Keluarga besar Abrip Asep sempat pasrah dan hanya menyerahkan bencana yang menimpa kepada Allah.
Pihak keluarga juga sudah melaksanakan tahlilan untuk mengirim doa bagi Abrip Asep.
"Kalau saya datang ke rumah orangtua Asep, ibunya selalu bilang kalau Asep masih hidup. Saat itu, saya hanya memberi semangat kepada ibu untuk mengikhlaskan saja," ujar Aiptu Nazori salah satu kerabat Abrip Asep.