TRIBUNNEWS.COM - Kisah sedih seorang pria yang harus rela kehilangan satu matanya datang dari Farhan (22).
Ia tinggal sebatang kara di Dusun Balai Krueng, Teupin Ara, Kecamatan Samudera, Aceh Utara.
Farhan yang diketahui lulusan SMA itu sebelumnya memiliki mata normal.
Untuk menyambung hidup, dirinya arus bekerja keras dengan menjadi tukang bangunan untuk memenuhi kehidupan sehari-hari.
Baca juga: Kisah Pilu Anastasia, Gadis Penderita Kaki Gajah asal Sumba, Punya Semangat untuk Segera Sembuh
Tetapi, pada suatu hari, saat bekerjaan sendirian membangun sebuah rumah, tiba-tiba seperti pasir masuk ke dalam matanya.
Rasidah yang merupakan tetangga pemuda itu, tetapi tinggal di Banda Aceh kepada Serambinews.com, Selasa (23/3/2021) mengatakan ibu pemuda itu telah meninggal dunia sekitar tiga tahun lalu.
Sedangkan ayahnya telah meninggal dunia sejak dia masih kecil.
Dikatakan, pemuda itu yang bernama Farhan (22) sudah menamatkan pendidikan jenjang SMA.
Tetapi, untuk mendapatkan pekerjaan sangat sulit, sehingga harus banting tulang dengan menjadi tukang bangunan.
Ras, panggilan akrab Rasidah, seorang penjual minuman dingin, es Penang di Jalan Kebon Raja, Ulee Kareng, Banda Aceh mengaku prihatin melihat nasib pemuda itu.
Dia mengungkapkan insiden itu terjadi sekitar satu pekan lalu.
Baca juga: Kisah Pilu Ibu Muda di Banyuasin, Nikah Usia 9 Tahun, Kini Dirudapaksa Kakak Ipar, Suami Tak Percaya
Ras mengungkapkan, seusai pasir masuk ke dalam mata Farhan, dia mencuci dengan air dan kembali bekerja.
Tetapi, saat tidur pada malam hari, tiba-tiba terjadi pendarahan di matanya dengan menahan rasa sakit.
Malam itu, Farhan hanya seorang diri, karena rekannya telah pulang ke rumah, tak jauh dari rumah Farhan.