TRIBUNNEWS.COM - Seorang remaja bernama Rizqi Nabila Ramadhani asal Kabupaten Ponorogo diterima di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK Unair) Surabaya.
Rizqi lolos dari jalur SNMPTN sebagai calon mahasiswa termuda.
Ternyata perjuangannya untuk bisa diterima di Unair Surabaya tidaklah mudah.
Ia tekun belajar hingga tengah malam, bahkan sampai jatuh sakit.
Menurut Ibu Rizqi, Novita Rahmawati (43), anaknya memang sangat tekun belajar.
Bahkan tak jarang ia mengingatkan Rizqi untuk istirahat jika sudah dirasa terlalu lama belajar.
"Saya batasi, jam 10 malam sudah harus selesai. Tapi kadang-kadang saya cek ke kamarnya tengah malam kembali belajar lagi," kata Novita, Kamis (25/3/2021).
Baca juga: VIRAL Video Haru Pemuda saat Tahu Lolos SNMPTN 2021, Akhirnya Diterima di PTN dan Jurusan Impian
Baca juga: VIRAL TikTok Gadis Makan 12 Menu saat Kondangan, Disebut Seperti Makan di Restoran All You Can Eat
Menurut Novita, sedari awal Rizqi memang sudah punya disiplin yang tinggi dalam hal apapun.
"Kita tinggal menguatkan saja kalau kamu punya cita-cita ya dikejar dengan komitmen dan tanggung jawab penuh," kata Novita.
Sebagai orang tua, dirinya hanya bisa mendukung dan mengarahkan mana yang terbaik bagi anaknya.
"Saya juga penuhi kebutuhan dia vitamin misalnya minta lauk apa. Karena belajar ini butuh ketahanan tubuh juga," lanjut ibu dua anak ini.
Novita bercerita, Rizqi pernah masuk ke rumah sakit lantaran kecapekan hingga berujung typus.
"Sempat opname tiga hari karena typus. Itu waktu awal masuk MTS," jelas Novita.
Waktu itu, Rizqi belum terbiasa dengan ritme belajar program akselerasi yang ia ambil sewaktu masuk ke MTSN 2 Ponorogo.
Ia harus belajar mengejar pelajaran yang dipadatkan sehingga bisa lulus SMP dalam waktu dua tahun.
"Saya tidak mau memaksa, tapi waktu saya tanya lagi ternyata anaknya merasa mampu, akhirnya kita memutuskan untuk memberi kesempatan lagi," terang Novita.
Selama dua tahun duduk di bangku MTS, Rizqi konsisten berada di peringkat kedua program akselerasi.
"Saat itu sebenarnya dia keterima di SMP 1 Ponorogo, tapi malah ingin ambil program akselerasi ya kita dukung saja," lanjut warga Jalan Urip Sumoharjo, Kelurahan Tambakbayan ini.
Usai lulus dari MTSN 2 Ponorogo, Rizqi melanjutkan studinya di SMAN 1 Ponorogo.
Baca juga: Viral Cerita Perampok yang Kepergok Tidur di Kasur Korbannya, Nyalakan AC hingga Pakai Selimut
Karena sudah terbiasa mengambil program akselerasi, akhirnya ia kembali mengambil program yang sama di SMAN 1 Ponorogo.
Novita bersyukur anaknya bisa meraih keinginannya untuk bisa masuk FK Unair.
"Guru-guru SDnya juga sampai WA saya. Ikut bahagia dan sampai mbrebes katanya," kata Novita.
"Guru-guru kan melihat dulu dia ini kecil sekali (tubuhnya) tapi menurut guru-gurunya semangatnya besar," pungkasnya.
(TribunJatim.com/Sofyan Arif Candra Sakti)
Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul Remaja 15 Tahun Asal Ponorogo Diterima di FK Unair Surabaya, Pernah Sakit Gara-gara ini