TRIBUNNEWS.COM - Hujan masih terjadi di puncak Gunung Merapi pada Sabtu (27/3/2021) sore hingga 16.20 WIB.
Hal itu diungkapkan Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida.
Puncak Gunung Merapi juga masih tertutup kabut.
"Merapi saat ini hampir semua sektor tertutup kabut dan terjadi hujan di puncak," ungkap Hanik saat dihubungi Tribunnews.com, Sabtu sore.
Disebutkan hujan terjadi di puncak Gunung Merapi mulai pukul 15.00 WIB dengan intensitas 58 mm/jam.
Masyarakat yang beraktivitas di sekitar sungai yang berhulu di Gunung Merapi agar mewaspadai bahaya banjir lahar.
Baca juga: Gunung Merapi Erupsi Lagi, Lontaran Vulkanik Bisa Jangkau Radius 3 Km
Baca juga: Kondisi Cuaca Tak Menentu, Ketua DPD RI Minta Aliran Lahar Merapi Diwaspadai
Gugurkan Erupsi
Diberitakan sebelumnya, Gunung Merapi kembali gugurkan erupsi pada Sabtu (27/3/2021) pagi.
Tiga kali awan panas dikeluarkan Gunung Merapi secara beruntun pada pukul 06.02, 06.03, dan 06.31 WIB.
Erupsi kali ini dinilai dapat melontarkan material vulkanik hingga radius 3 kilometer (km).
"Erupsi eksplosif juga berpeluang terjadi dengan potensi lontaran material vulkanik yang dapat menjangkau radius 3 km dari puncak," ungkap Hanik, dikutip Tribun Jogja, Sabtu (27/3/2021) pagi.
Adapun daerah potensi bahaya guguran lava dan awan panas ada pada sektor selatan-barat daya, meliputi Kali Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km, serta sektor tenggara di Kali Gendol sejauh maksimal 3 km.
Selain itu, Hanik mengatakan, luncuran awan panas itu datang ke arah barat daya, dengan jarak 1.300 meter.