"Kami masih mendata, untuk korban meninggal dunia dua orang, pengemudi truk dan siswa madrasah," katanya.
Priyo belum bisa memastikan penyebab truk tersebut bisa menabrak sebuah madrasah, pihaknya sedang menyelidiki kejadian tersebut.
"Masih kita dalami lakanya," ungkapnya.
Akibat kejadian tersebut armada ambulan dari dua puskemas dikerahkan untuk mengevakuasi korban.
Kepala Puskesmas Cempaka, Khania Puspita mengatakan pihaknya membantu mengevakuasi korban.
"Kita bantuan tenaga dan ambulan ke lokasi dan ke Puskesmas Karangpawitan, fokus pertolongan di puskesmas Karangpawitan dan dibawa ke RSU," ungkapnya.
Baca juga: Nangis di Hadapan Bupati Garut, Wanita Ini Curhat Suami Selingkuh, Sudah Punya 8 Anak dan 4 Cucu
Khania menjelaskan korban yang dievakuasi ke Puskemas Cempaka berjumlah 8 orang dan satu korban meninggal dunia.
"Korban yang dievakuasi oleh PKM Cempaka ada 8 orang luka-luka dan satu orang meninggal dunia, dibawa ke RSUD dr Slamet," ucapnya.
Korban meninggal dunia yang sebelumnya dua orang pun bertambah menjadi tiga.
Ai Nurhasanah (26) seorang keluarga korban mengatakan dirinya mendapat info dari rumah sakit bila seorang anggota keluarganya yang sempat kritis dalam kejadian tersebut meninggal dunia.
"Saya dapat info tadi dari rumah sakit, D (12) meninggal dunia," ucapnya.
Ai mengatakan sebelum dibawa ke rumah sakit D mengalami luka serius.
"D saat dievakuasi memang dalam kondisi yang kritis," ucapnya. (Tribunjabr.id/ Sidqi Al Ghifari)
Sebagian dari artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Korban Tewas Kecelakaan Maut di Garut Bertambah Jadi 3 Orang, Saat Dievakuasi Kondisinya Kritis