TRIBUNNEWS.COM, INDRAMAYU - Pencarian anak buah kapal (ABK) yang hilang akibat tabrakan kapal di Perairan Indramayu terkendala cuaca buruk, Selasa (6/4/2021).
Kepala Kantor SAR Bandung, Deden Ridwansah, mengatakan, berdasarkan prediksi cuaca BMKG, tinggi gelombang 1,5 hingga 2 meter bakal melanda Perairan Indramayu.
Kecepatan angin diprediksi berada di 10-25 knot (barat-barat laut) dengan kecepatan arus 20-45 centimeter per detik.
"Alhamdulillah komunikasi clear, namun makin ke sini cuaca makin kurang bersahabat," ujar Deden di Pelabuhan Eretan Wetan, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu, Selasa (6/4/2021).
Namun demikian, kata Deden Ridwansah, kendala itu tidak akan menyurutkan semangat Tim SAR Gabungan dalam upaya penyelamatan.
Ia pun tetap memotivasi tim dan meminta untuk tetap berhati-hati selama menjalani operasi SAR.
Hingga saat ini, tercatat masih ada 14 ABK MV Barokah Jaya yang belum diketahui keberadaannya.
Mereka menjadi korban dalam insiden tabrakan kapal yang melibatkan MV Barokah Jaya dan MV Habco Pioneer pada Sabtu (3/4/2021) sore kemarin.
"Semua kekuatan yang ada kami kerahkan untuk melakukan penyisiran berdasarkan SAR Map Prediction yang kita buat, rencana pencarian hari ini seperti itu," ujarnya.
Sebelumnya, Deden Ridwansah mengatakan masih ada kemungkinan hidup para anak buah kapal (ABK) MV Barokah Jaya korban mengalami tabrakan kapal di Perairan Indramayu.
Prediksi tersebut, berdasarkan analisis perkembangan operasi pencarian pada hari kedua dan ketiga kemarin.
Saat itu, tim fokus mencari korban di dalam bangkai MV Barokah Jaya yang tenggelam, termasuk pada jaring-jaring yang tersangkut pada baling-baling kapal MV Habco Pioneer.
Sampai saat ini, upaya itu baru membuahkan hasil penemuan tiga dalam kondisi meninggal dunia dari total 17 ABK yang dilaporkan hilang.
Dengan kata lain, masih ada sebanyak 14 ABK lagi yang kondisinya belum diketahui sampai dengan saat ini.