TRIBUNNEWS.COM - Hingga detik ini, keberadaan bocah berumur 3 tahun bernama Nugi Rantaola masih menjadi misteri.
Bocah laki-laki asal Desa Tolambo, Kecamatan Pamona Tenggara, Kabupaten Poso ini dilaporkan hilang sejak 12 hari yang lalu.
Nugi dilaporkan sudah meninggalkan rumah pada Sabtu (27/3/2021) siang.
Pencarian dilakukan secara besar-besaran hingga melibatkan unsur TNI-Polri, namun belum membuahkan hasil.
Kepala Desa Tolambo, Hermanto Baturangka mengaku belum menemukan titik terang terkait penyebab hilangnya bocah tersebut.
Baca juga: Hampir Jadi Mangsa 3 Pria, Bocah SD Berhasil Diamankan, Dijual Muncikari via MiChat
"Sampai hari ini Nugi belum ditemukan dan statusnya masih anak hilang. Sebab hilangnya juga masih belum jelas," ujar Hermanto, Kamis (8/4/2021) pagi.
Hermanto mengatakan, upaya pencarian masih difokuskan di dalam Desa Tolambo.
Aparat TNI-Polri bersama warga terus menyusuri seluruh area perkampungan, termasuk di kawasan hutan dan perkebunan.
"Masyarakat bersama aparat saat ini masih mencari di area Desa Tolambo. Kami akan terus berupaya, mohon doanya," ucap Hermanto.
Kejadian Sebelumnya
Sebelum menghilang, sang bocah diketahui berada di dalam rumah yang ditinggal kedua orangtuanya.
Tante korban, Aqiela Naurah Yasmin mengatakan, saat itu ayah Nugi sedang pergi ke kebun untuk memetik cabai.
Sementara ibunya juga sedang keluar rumah untuk beribadah di gereja.
Saat kedua orangtua Nugi keluar, sang bocah berada di dalam rumah bersama pamannya.
Aqiela menceritakan, kejadian hilangnya Nugi bermula saat pamannya pergi ke kamar mandi.
Namun setelah menyelesaikan urusannya, sang paman tidak mendapati sang bocah di dalam rumah.
Baca juga: Kabid DLH Bungo Tabrak Bocah 2 Tahun hingga Tewas, Korban Telindas saat Mobil Dinas Mundur
"Omnya tinggal sebentar ke WC. Tidak lama dia mendengar pintu belakang terbuka. Ketika keluar WC, dia cari Nugi di dalam dan sekitar rumah ternyata tidak ketemu sampai hari ini," terang Aqiela, Senin (5/4/2021).
Aqiela menambahkan, ada keganjilan terkait hilangnya Nugi.
Hal ini ia sampaikan ketika masyarakat sempat melihat keberadaan sang keponakan.
Nugi, kata dia, dibawa oleh anak-anak.
Namun saat hendak didekati, anak tersebut langsung membawa Nugi dan menghilang seketika.
Baca juga: Pria Tebas Bocah 9 Tahun yang Tidur hingga Tewas, Salah Sasaran, Niatnya Ingin Bunuh Ayah Korban
"Warga melihat kalau ada anak-anak yang membawa Nugi."
"Agak ganjil sih, soalnya ada beberapa melihatnya di bawah pohon bambu. Mungkin karena warga yang melihat juga teriak-teriak, jadi pelaku pergi dan langsung hilang," jelas Aqiela.
"Saat ini kami hanya menemukan sendal kaka perempuannya, tapi sendal itu sering dipakai Nugi."
"Kami temukan di sebuah pondok kebun jauh dari kampung."
"Di sekitar pondok itu ada bekas kaki anak-anak. Kami curiga itu bekas kaki Nugi, karena tidak mungkin sendal jalan sendiri," ucapnya menambahkan.
Berita hilangnya anak laki-laki ini viral di media sosial.
Warga Desa Tolambo terus melakukan upaya pencarian dan kasus ini tengah ditangani Polsek Pamona Selatan.
Aparat kepolisian bersama warga terus menyusuri hutan dan pegunungan sekitar untuk mencari jejak keberadaan Nugi.
Menghilang Selama Setahun, Bocah Berusia 11 Tahun asal Tasikmalaya Ditemukan di Kabupaten Tegal
Sementara itu, seorang bocah asal Tasikmalaya, MR (11) dilaporkan menghilang setahun yang lalu.
Tak disangka-sangka DA ditemukan di wilayah Kabupaten Tegal.
Ia ternyata kabur meninggalkan rumah setelah bergaul dengan anak-anak punk.
MR dilaporkan hilang sejak April 2020 lalu.
Setelah dilaporkan hilang setahun lalu, kemudian dilakukan upaya pencarian namun tidak membuahkan hasil.
MR kemudian dijemput oleh Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kabupaten Tasikmalaya di Mapolres Tegal Kota, Senin (5/4/2021) malam.
Baca juga: 9 Fakta Suami di Riau Gelar Sayembara Berhadiah Rp 75 Juta yang Bisa Temukan Istrinya yang Hilang
Kapolres Tegal Kota, AKBP Rita Wulandari Wibowo mengatakan, penemuan MR bermula dari seorang warga yang melihatnya tampak kebingungan di jalan.
Oleh warga tersebut, MR kemudian dibawa ke Mapolres Tegal Kota.
Setelah itu diketahuilah bahwa anak tersebut berasal dari Tasikmalaya.
"Kami koordinasikan dengan unit PPA Polres Tasikmalaya dan KPAID, mereka ternyata sudah punya laporan bahwa anak ini sudah hilang kurang lebih setahun," katanya kepada tribunjateng.com.
AKBP Rita mengatakan, MR sendiri sampai di Kota Tegal karena bergaul dengan sekelompok anak punk.
Dia menumpang kendaraan truk atau mobil bak terbuka dari satu daerah ke daerah yang lain.
Lalu saat ingin kembali pulang, dia justru tidak mengetahui arah pulang.
Baca juga: Viral, Pria Ini Kumpulkan 300 Ribu Tiket Wahana Bermain dalam Setahun, Pas Ditukar Dapat 1 Buah HP
"Dia ikut dari satu daerah ke daerah lain dengan menggunakan transportasi yang ada. Numpang naik truk atau kendaraan terbuka," ungkapnya.
Ketua KPIAD Kabupaten Tasikmalaya, Ato Rinanto mengatakan, setahun yang lalu bapak si anak telah menyampaikan laporan kehilangan ke Polres Tasikmalaya dan KPAID.
"Alhamdulillah kami mendapatkan informasi bahwa ananda ada di sini (red, Mapolres Tegal Kota).
Setelah kami verifikasi dan cek ke keluarga, ternyata betul ini ananda yang dilaporkan meninggal rumah setahun lalu," katanya.
Ato menjelaskan, MR sendiri kabur dari rumah karena pola asuh orangtua yang kurang kondusif.
Dia tidak nyaman berada di rumah karena pertengkaran orangtuanya. Ia memperkirakan MR pergi dari rumah secara spontan.
Lalu bertemu sekelompok anak punk dan ikut pergaulan mereka.
"Ini jadi bahan evaluasi. Kami juga akan sampaikan ke pak bupati agar membuat solusi praktis dalam mengamankan anak-anak," ungkapnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunpalu.com dengan judul 12 Hari Pencarian Bocah di Poso Belum Berbuah Hasil, Kades Tolambo: Kami Mohon Doanya dan Ditinggal Sebentar ke Kamar Mandi, Bocah 3 Tahun di Poso Sudah 9 Hari Hilang
(Tribunpalu.com/Fandy Ahmat)
Berita lainnya terkait kasus anak hilang.