TRIBUNNEWS.COM, LUMAJANG - Gempa tektonik mengguncang wilayah Selatan Jawa, pada Sabtu (10/4/2021) pada pukul 14.00 WIB.
Gempa M 6,7 yang berpusat di Kabupaten Malang itu juga dirasakan oleh warga yang tinggal di wilayah Ponorogo, Jawa Timur.
Tembok rumah milik Hadi Purnomo di Jalan Gadung Melati, Desa Siman, Kecamatan Siman, Ponorogo roboh akibat gempa bumi M 6,7 yang berpusat di Kabupaten Malang itu.
Petugas BPBD Ponorogo, Hadi Susanto mengatakan saat gempa bumi terjadi Hadi Purnomo dan istrinya serta kedua anaknya yang berumur 8 tahun dan 1 tahun sedang ada di dalam rumah.
"Saat gempa terasa, kedua anak dan istri lari keluar rumah termasuk membawa anaknya yang masih satu tahun," kata Hadi Susanto, Sabtu (10/4/2021).
Baca juga: Surabaya Diguncang Gempa, Seorang Pengunjung Mal Royal Plaza: Saya Pikir Saya Lagi Pusing Kepala
Beruntung dia, istri dan kedua anaknya selamat dan bisa keluar rumah sebelum tembok rumahnya roboh.
Menurut Hadi, rumah milik Purnomo memang terbilang cukup tua.
"Memang belum ada perbaikan sejak 30 tahun, sehingga saat terjadi gempa kekuatan sekian menyebabkan rumah roboh," lanjutnya.
Rumah tersebut pun saat ini dalam kondisi miring dan nyaris roboh.
Untuk itu, masyarakat, BPBD, TNI dan Polri gotong royong kerja bakti menurunkan atap agar kerusakan tidak semakin parah lantaran struktur rumah tak lagi kuat menyangga atap.
"Rumahnya ini sudah miring takutnya nanti malah roboh semuanya," jelas Hadi.
Hadi mentaksir, kerugian akibat insiden tersebut lebih kurang Rp 40 juta.
Sumber gempa
Diberitakan sebelumnya, gempa tektonik mengguncang wilayah Selatan Jawa, pada Sabtu (10/4/2021) pada pukul 14.00 WIB.
Berdasarkan hasil analisi BMKG gempa tektonik tersebut memiliki kekuatan 6,7M, kemudian diupdate menjadi magnitudo 6,1M.
"Episenter gempabumi terletak pada koordinat 8,83 LS dan 112,5 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 96 km arah Selatan Kota Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur pada kedalaman 80 km," dikutip dari siaran pers BMKG.
Berdasarkan analisi BMKG dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik ( thrust fault).
Guncangan gempabumi tersebur dirasakan di daerah Turen V MMI ( Getaran dirasakan hampir semua penduduk, orang banyak terbangun), Karangkates, Malang, Blitar.
Daerah turen IV MMI ( Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah), Kediri, Trenggalek, Jombang.