Untuk menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa, masyarakat dihimbau memeriksa dan memastikan bangunan tempat tinggal.
Pastikan bangunan tidak ada kerusakan akibat getaran gempa sebelum kembali ke dalam rumah.
Informasi resmi terkait gempa hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui media sosial terverifikasi, website telegram dan Mobile Apps.
Sementara itu, hasil update terbaru terkait korban yang terdampak akhirnya bisa diketahui.
Perincian korban jiwa yakni 3 orang meninggal di Kabupaten Lumajang, 2 orang di antara wilayah Lumajang dan Kabupaten Malang, dan seorang lainnya di Kabupaten Malang.
"Itu data hingga pukul 18.00 WIB," ucap Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati, sebagaimana dalam rilis yang diterima Kompas.com, Sabtu (10/4/2021) malam.
Sejauh ini, petugas masih terus melakukan pendataan terkait dampak dan kebutuhan pascagempa.
Dari informasi BPBD Kabupaten Lumajang, tercatat adanya sejumlah titik pengungsian di Desa Kali Uling, Kecamatan Tempur Sari.
"Jumlah warga yang mengungsi masih dalam pendataan," katanya lagi.
Untuk wilayah Kabupaten Malang, Blitar, Trenggalek dan Tulungagung, Radit menyampaikan belum ada laporan warga yang mengungsi.
Terkait dengan dampak kerusakan akibat gempa tersebut, menurutnya masih dalam proses pendataan.
Informasi sementara untuk wilayah Kabupaten Tulungagung, BPBD setempat mencatat kerusakan rumah rata-rata pada tingkat rusak ringan.
“Di wilayah Kabupaten Trenggalek dan Kota Malang, kerusakan rumah pada kategori rusak ringan hingga sedang,” kata dia. Sementara itu, di Kabupaten Lumajang, Malang dan Blitar, tingkat kerusakan rata-rata ringan hingga berat. “BNPB terus berkoordinasi dan memantau kondisi di lokasi bencana dengan berkoordinasi dengan BPBD di wilayah Provinsi Jawa Timur,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Daryono mengatakan, episenter gempa hari ini berada di laut pada jarak 96 km arah Selatan Kota Kepanjen, Malang, Jawa Timur, pada kedalaman 80 km.