Laporan Wartawan Tribunnews.com, Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, KLATEN - Untuk mendukung sektor pertanian, dibutuhkan alat produksi yang berkualitas baik. Salah satu alat pertanian yang dibutuhkan para petani adalah cangkul.
Melihat hal tersebut Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) pada tahun 2018 memutuskan untuk membina UMKM pande besi, yang mayoritas membuat pacul atau cangkul di Klaten, Jawa Tengah.
YDBA terus mengembangkan produk ini hingga mendapatkan branding cangkul merah putih pada tahun 2020.
Direktur PT Astra International Tbk sekaligus Ketua Pembina YDBA Gita Tiffany Boer menyebutkan, YDBA melihat adanya potensi kebutuhan pasar, kompetensi, dan kreativitas serta komitmen UMKM pande besi dalam mengembangkan produk.
Baca juga: Meninggal Hendak Beli Alquran untuk Disumbangkan, Pensiunan Guru di Pontianak Tertabrak Truk
Hal tersebut sejalan dengan program cangkul merah putih yang digagas oleh pemerintah. YDBA melakukan koordinasi dengan Kemkop dan UKM serta Kemperin dengan tujuan menyukseskan program tersebut. Kini produk UMKM pande besi ini menjadi bagian dari program cangkul merah putih.
"YDBA telah melakukan pembinaan dan pengembangan UMKM di berbagai sektor. Kami sangat bangga UMKM pande besi di Klaten, Jawa Tengah, yang dibina YDBA sejak tahun 2018," ujar Direktur Astra sekaligus Ketua Pembina YDBA Gita Tiffany Boer, Senin (19/4/2021).
Sedangkan, Presiden Direktur PT Astra International Tbk, Djony Bunarto Tjondro menegaskan, semua UMKM binaan Yayasan Dharma Bakti Astra (YDBA), termasuk UMKM yang memproduksi alat pertanian diharapkan dapat membawa hasil guna yang positif.
Karena itu, YDBA selalu siap memberikan pelatihan-pelatihan mengenai manajemen dan teknik produksi yang berkualitas agar hasil produksinya juga berkualitas.
Pelatihan
Secara terpisah, sejumlah pelaku usaha yang ditemui di Klaten, Senin (19/4/2021) mengakui kehadiran YDBA sangat membantu mereka.
Seperti yang disampaikan Supriyanto, pemilik Usaha Dagang Arum Sari, perajin pacul di Dukuh Karangpoh, Desa Bonyokan, Kecamatan Jatinom, Klaten, Jawa Tengah.
Daerah ini sejak lama sudah dikenal sebagai sentra pande besi, penghasil alat-alat pertaian, terutama pacul.
Baca juga: Penggali Makam Covid-19 di Tangsel : Sedia Pacul, Selalu Minum Vitamin dari Istri Sebelum ke TPU
Supriyanto menjelaskan, setelah mendapatkan pelatihan dari YDBA, pola kerja di bengkelnya pun berubah. Prosesnya sistematis dan teratur, sehingga waktu produksi juga cepat.