Menurut pengakuan pelaku kepada polisi, karena merasa kesal dengan caci maki istrinya, tanpa sadar dia mengambil pisau di dekat barang dagangan (buah) dan langsung menghujamkan ke arah leher kanan sebanyak satu kali.
Perbuatan sang suami membuat istrinya mengalami luka dan darah langsung mengalir deras dari leher korban.
Halimatulsadiah, langsung lemas namun dipegang oleh pelaku agar tidak jatuh.
Asgar lalu memasukkan istrinya yang terluka ke dalam mobil pikap.
Setelah itu pelaku membawa korban ke Rumah Sakit Katolik St. Antonius, di Karang Ujung, Ampenan.
Karena tidak ada dokter dan kondisi korban sangat parah, petugas tidak mau menerima dan mengarahkan dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara.
Karena panik, pelaku kemudian membawa korban ke Polsek Ampenan.
Melihat keadaan korban sangat parah, anggota Polsek Ampenan langsung membawa korban ke Rumah Sakit Bhayangkara menggunakan mobil pikap tersebut.
Namun sesampainya di RS Bhayangkara, korban sudah dinyatakan meninggal dunia.
Baca juga: Ibu Kadus di Bulukumba Dibunuh di Rumahnya, Baru Menjabat 1 Bulan, Sempat Dapat Teror dari Seseorang
Heri Wahyudi memperkirakan, setelah penusukan sang istri tidak langsung meninggal.
Tapi sebelum meninggal, pelaku membawa keliling istrinya sekitar satu jam lebih.
Tidak langsung ke rumah sakit. Tapi pelaku pulang ke rumahnya terlebih dahulu, di Lingkungan Moncok Karya.
Setelah itu dia bawa ke rumah sakit dan kantor Polsek Ampenan.
Diduga karena kahabisan darah, sang istri akhirnya meninggal dunia saat dibawa ke RS Bhayangkara.