"Pembunuhan dilakukan dengan cara menjerat leher korban dari belakang dengan kawat," terang Ngadi membeberkan kronologi kejadian.
Baca juga: Pegawai BUMN di Maros Diamankan Densus 88, Diduga Terlibat Bom Bunuh Diri Gereja Katedral Makassar
Baca juga: Kronologis Suami Bunuh Istri: Ali Bawa Tubuh Halimatulsadiah Keliling Sebelum ke RS dan Polsek
Ngadi menambahkan, KL langsung membungkam mulut korban saat berteriak minta tolong.
KL dan Nur Kholis kompak memakaikan baju korban setelah dipastikan telah meninggal.
Mengutip Tribun Jogja, jasad korban yang dibungkus sprei lalu diletakkan di garasi mobil hingga Selasa malam pukul 23.00 WIB.
KL kemudian meminta Nur Kholis untuk membuang jasad korban menggunakan mobol.
"Tersangka KL meminta tersangka NK untuk membuang mayat korban."
"Kemudian tersangka NK mengendarai mobil yang diberi oleh tersangka KL dan membuang jasad korban di Sedayu."
"Tersangka NK juga membuang barang bukti lain di tempat yang berbeda," beber Ngadi.
Diketahui, Nur Kholis membuang jasad korban di Selo Gedong, Agodadi, Sedayu, Bantul.
Sementara plat nomor kendaraan, kawat yang digunakan sebagai senjata, dan barang lainnya dibuang di sekitar Godean, Jalan Wates.
Lalu, sebagian dibuang di Kulon Progo.
Baca juga: Ibu Kadus di Bulukumba Dibunuh di Rumahnya, Baru Menjabat 1 Bulan, Sempat Dapat Teror dari Seseorang
Baca juga: 7 Fakta Suami Bunuh Istri di Nunukan, Pelaku Suka Main Pukul dan Korban Curhat Tak Tahan
Pengakuan Pelaku Sempat Berbelit-belit
Terkait cinta terlarangnya dengan KL, Nur Kholis mengaku nekat menghabisi nyawa korban karena sering diancam.
Lantaran korban mengetahui KL dan Nur Kholis sering bertukar pesan.