"Pas jam 3 pagi saya dikasih minum buat menenangkan diri, pas jam 5 paginya mau buang air kecil tiba-tiba keluar darah," ujar dia.
Mutia mengaku syok saat itu, ia khawatir anak kedua yang ada dikandungnya itu mengalami sesuatu.
Hasil USG bayi dalam kandungannya itu ternyata lemah saat Mutia melakukan pemeriksaan mandiri di bidan.
Sampai dengan saat ini, pendarahan yang dialami Mutia masih terus terjadi, apalagi ketika malam hari.
Perutnya sering tiba-tiba keram dan sakit, saat itu pula darah dari rahim kembali mengalir dengan sendirinya.
Baca juga: Polisi Temukan Unsur Pidana dalam Kasus Terbakarnya Kilang Pertamina Balongan
Mutia kini sangat bergantungan pada obat.
Namun, sudah seminggu ini obat tersebut tidak ia minum karena stoknya habis dan tidak sanggup membelinya lagi karena harga yang mahal.
Ibu dua anak itu pun berharap, baik Pertamina maupun pemerintah daerah dapat membantunya berobat demi keselamatan janin bayi yang tengah dikandungnya.
Ia menilai, pendarahan yang dialaminya tersebut karena panik menyelamatkan diri saat kejadian meledaknya sebanyak 4 Tangki T-301 di Kilang Minyak PT Pertamina RU VI Balongan Indramayu tersebut.
"Pikiran sudah enggak karuan saat itu," ujar dia.
Berita terkait kebakaran di kilang minyak Balongan
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Derita Ibu Muda yang Sedang Hamil Korban Ledakan Kilang Balongan, dari Rahimnya Terus Keluar Darah