TRIBUNNEWS.COM, SRAGEN - Rumah angker yang membuat bulu kuduk berdiri menjadi lokasi karantina pemudik di Desa Sepat, Kecamatan Masaran, Kabupaten Sragen. Ini kisah mistisnya.
Bahkan para penghuni rumah karantina sebanyak enam orang takut dan bermimpi aneh.
Mereka pun tak betah tinggal dan meminta dijemput keluarganya dari rumah yang dimiliki Kepala Desa Sepat Mulyono.
"Rasanya takut. Bermimpi aneh-aneh setelah itu, mereka bercerita ke teman-temannya," kata Mulyono dikutip dari TribunSolo.com, Jumat (23/4/2021).
"Akhirnya mereka berpikir untuk menuruti apa yang jadi aturan pemerintah," ujarnya.
Baca juga: Jadwal Buka Puasa Hari Ini, 15 April 2021 di Solo, Sukoharjo, Karanganyar, Sragen hingga Boyolali
Baca juga: Sopir Bus AKAP di Parung Bogor Mulai Resah, Imbas Larangan Mudik
Mulyono menceritakan rumah seluas 400 meter persegi tersebut memang sudah puluhan tahun tidak dihuni.
Terakhir, rumah milik Mulyono tersebut dipakai sebagai gudang tas.
"Mau masuk rasanya merinding takut," katanya..
Baca juga: Terminal Kampung Rambutan Jakarta Timur Mulai Berlakukan Pengetatan Mudik
Mulyono menuturkan beberapa orang pernah coba menginap di dalam rumah itu sekali.
Namun, pengalaman kurang mengenakan didapatkan mereka.
"Dulu kita mau ke rumah itu mau buka gerbang rasanya takut, selama 10 tahun gak di rumah itu peteng dhedet (gelap sekali) tanpa dinyalakan lampu," tutur dia.
"Itu juga dulu kita pernah tidur di situ kita seperti dipegangi makhluk yang tidak kelihatan," tambahnya.
Meski ditengarai berhantu, rumah tersebut tetap dipakai sebagai lokasi karantina para pemudik.
Itu supaya memberikan efek jera kepada mereka.