Ia mengatakan, berdasarkan bukti-bukti otentik tersebut dapat dinyatakan bahwa KRI Nanggala-402 telah tenggelam dan seluruh awaknya telah gugur.
"Semoga kami dapat meneruskan perjuangan paripurna saudara-saudara sebagai prajurit tentara terbaik Indonesia," ujarnya.
KRI Nanggala-402 (Twitter @JurnalMaritim)
Pencarian kapal selam ini dimulai pada Rabu (21/4/2021) ketika dinyatakan hilang kontak pada pagi hari. Pukul 03.46 Wita, sea rider memonitor periskop dan lampu pengenal dari KRI Nanggala-402 yang perlahan mulai menyelam dan tak terlihat.
Padahal seharusnya, periskop masih tetap muncul. Saat itu KRI Nanggala-402 semestinya meminta otorisasi penembakan, tetapi saat dipanggil, tidak ada jawaban.
Baca juga: KRI Nanggala-402 Ditemukan di Kedalaman 838 Meter, Terbelah Jadi 3 Bagian, Diduga Bukan Human Error
Sejak pukul 03.46 Wita itulah, KRI Nanggala sama sekali tidak memberi respons. Hari itu, KRI Nanggala-402 dinyatakan hilang.
Penyebabnya, diduga karena black out atau kehilangan daya listrik.
Dalam kapal selam tersebut disebutkan ada cadangan oksigen hingga 72 jam yang berarti para awak kapal dapat bertahan hingga Sabtu (24/4/2021) dini hari.
Kemarin, Sabtu, TNI AL menyatakan KRI Nanggala-402 subsunk (tenggelam). Namun, baru hari ini Panglima TNI menyatakan seluruh awak kapal meninggal dunia. (Febrianto Ramadani/Surya/Tribunnews.com)
Baca Keluhan Komandan KRI Nenggala Sebelum Tenggelam
Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Permintaan Keluarga di Surabaya Almarhum Letkol Heri Oktavian: Maafkan Semua Kesalahannya