Nanti kita diskusikan, tapi yang penting bahwa kita ada niatan untuk mengangkat kapal ini," tegasnya.
Dan TNI Angkatan Laut nanti akan melaksanakan acara tabur bunga sebagai penghormatan terakhir.
Baca juga: Kabinda Papua Tertembak, Ketua Komisi 1 DPR RI Dukung BIN bersama TNI-Polri Berantas KKB di Papua
Tabur bunga akan diikuti oleh para keluarga korban menggunakan KRI menuju ke lokasi.
Mengenai diangkatnya KRI Nanggala-402 ini tidak hanya sekedar diangkat, tetapi juga untuk dilakukan investigasi menyeluruh karena TNI AL juga masih memiliki kapal selam yang sejenis yaitu KRI Cakra dan tiga kapal lainnya.
"Harapan kita dengan investigasi, tidak terjadi kejadian serupa di masa yang akan datang," harap Kasal.
Mengenai investigasi atau dugaan penyebab KRI Nanggala-402 hilang kontak atau sub-miss hingga kita nyatakan sub-sunk atau tenggelam, Laksamana TNI Yudo Margono menegaskan akan menunggu kapal diangkat terlebih dulu.
"Investigasi nanti menunggu kapalnya diangkat, tapi dari awal saya sampaikan kemarin bahwa kapal ini bukan atau tidak human error, jadi bukan human error karena saat proses menyelam itu sudah melalui prosedur yang betul," kembali Kasal Laksamana TNI Yudo Margono menegaskan.
Jadi mulai laporan penyelaman kemudian terdengar dari penjejak kemarin itu melaksanakan peran-peran, peran persiapan kapal bertempur, kemudian peran menyelam dan sebagainya.
Dan saat menyelam juga diketahui lampu masih menyala semua, artinya tidak black out tetapi saat menyelam langsung hilang.
“Hal ini yang nanti akan kita investigasi, tentunya setelah badan kapal tertekan tapi kita bisa angkat.
Sudah saya evaluasi dari awal tentang kejadian ini. Tetapi saya berkeyakinan ini bukan cuman error, tapi lebih pada faktor alam," ungkapnya.(*)
Artikel ini telah tayang di Tribun-Bali.com dengan judul KRI Nanggala 402 Tenggelam di Kedalaman 838 Meter, Proses Investigasi Digelar Setelah Kapal Diangkat