Tak hanya itu, pihak Pertamina juga akan menambahkan personel Oil Spill Combat Team (OSCT) di lokasi pantai.
“Kami juga menyiagakan dan menambah personel Oil Spill Combat Team (OSCT) di lokasi pantai agar pembersihan bisa lebih cepat," kata Hari.
Pihak Pertamina juga memastikan kondisi lokasi aman dan terkendali, termasuk fasilitas produksi PHE ONWJ dan area potensial lainnya.
Hari mengabarkan, operasi PHE ONWJ kembali berjalan normal dengan mengalihkan alur minyak dari saluran pipa lainnya.
Ini dilakukan hanya untuk sementara, sebelum nanti pipa utama yang bocor dinyatakan selesai dalam perbaikan.
"Operasi PHE ONWJ kembali berjalan normal dengan mengalihkan alur minyak dari saluran pipa lainnya."
"Sambil dilakukan perbaikan dan pengetesan sebelum kembali dialirkan," ujar Hari.
Hari Setyono menjelaskan bahwa sebelumnya PHE ONWJ telah melakukan pengamanan dan perbaikan pipa.
Sehingga dipastikan tidak adalagi ceceran minyak yang keluar.
Hari berharap, dalam waktu dekat pipa bisa dioperasikan kembali.
Dikutip dari tayangan Kompas Tv, Senin (26/4/2021), sebelumnya kebocoran ini menyebabkan nelayan setempat mengalami kerugian.
Kerugian ini yakni, ribuan ikan mati akibat terkontaminasi dengan minyak Pertamina.
Tak hanya itu, ikan-ikan yang hidup pun tidak laku dijual di pasaran.
Dalam tayangan tersebut juga ditunjukan bagaimana wujud tumpahan minyak milik Pertamina.
Minyak yang bercampur pasir ini menggumpal dan berwarna hitam pekat.
Akibatnya, nelayan mengalami kerugian nominal sekira dari Rp 4 juta - Rp 8 juta rupiah.
Lantas, dari laporan warga kepada pihak pemerintahan setempat, Bupati Karawang kemudian memberikan jangka watu 3 Minggu untuk Pertamina dalam membersihkan lokasi.
(Tribunnew.com/Galuh Widya Wardani)