Semula ia mengira anaknya tak berminat menjadi militer langsung menerima tawaran pertama bapaknya agar Kharisma mendaftar TNI-AL.
"Saya suruh daftar TNI langsung mau, waktu itu tahun 2009 dia diterima terus tugas pertama di kapal perang," kenangnya.
Setelah resmi bergabung pada kesatuan TNI-AL, Bachtiar sering berpisah lama dengan anaknya. Bachtiar memilih menikmati masa pensiun di Lampung, sedangkan Kharisma tinggal di Probolinggo, kota istrinya berasal.
Hingga akhirnya sekitar 7 bulan lalu adalah momen mereka berdua bertemu lama setelah keduanya menjalani hidup masing-masing di kota berbeda.
"Anak saya kan baru beli rumah baru di Probolinggo terus saya disuruh tinggal hampir sebulan lah," ujarnya.
Singkat cerita, akhirnya Bachtiar menemui waktu dimana dia harus kembali ke Lampung, sedangkan Kharisma menjalani rutinitas sebagai seorang prajurit.
Bachtiar mengaku setiap kali anaknya berangkat berlayar tidak sering berpamitan.
Hingga akhirnya pada 19 April 2021 lalu Kharisma mengirim pesan kepadanya. Pesan itu isinya Kharisma meminta doa restu orang tua agar sukses menjalankan misi latihan penembakan rudal.
"Enggak biasanya anak ini pamit, waktu itu hanya saya balas hati-hati semoga sukses," ungkapnya.
Bachtiar mengaku setelah menerima pesan dari anakanya tidak mendapat firasat apapun.
Hanya saja, kata Bachtiar, sebelum kapal selam KRI Nanggala 402 dinyatakan blackout atau hilang kontak istrinya bermimpi Kharisma pulang dalam keadaan basah kuyup.
"Waktu ibunya cerita mimpi itu saya cuma bilang mungkin hanya bunga tidur enggak tahunya itu sudah firasat," pungkasnya.(Tribun Network/ton/wly)