Mulai dari bubuk mesiu, bahan-bahan kimia cair, hingga selongsong petasan yang masih kosong.
Polres Ponorogo juga menyita puluhan meter gulungan plastik yang diduga akan dijadikan balon udara serta daun kelapa kering yang akan digunakan untuk menerbangkan balon dengan cara membakarnya.
"Dengan barang bukti yang ada diperkirakan (petasan) ini akan dipasang di balon udara," kata Azis, Rabu (28/4/2021).
Azis juga menerangkan, tim Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Jatim akan datang langsung ke Ponorogo untuk melakukan autopsi kepada dua korban yaitu Sunardi (23) dan Samuri (21) di RSUD Dr Harjono Ponorogo.
"Ledakannya cukup besar juga karena terdengar sampai 7 Km," katanya.
Menurut Azis, ledakan tersebut terjadi karena gesekan antara alat yang digunakan untuk mengaduk dengan mesiu.
"Mungkin karena gesekan itu menjadi panas atau timbul percikan api sehingga bisa meledak," kata Azis.
Tubuh korban tak utuh
Lanjut AKBP Mochamad Nur Azis, tubuh korban Sunardi sudah dalam kondisi tak utuh.
Menurut dia, bagian yang terpisah dari tubuh utama dan hancur adalah bagian kaki korban.
"Jadi hancur, putus kakinya, mulai dari paha (ke bawah)," kata Azis.
Azis menduga, saat meracik petasan tersebut Sunardi mengapitnya dengan kaki.
"Saat diapit itu meledak akibat gesekan mesin dengan tempat mengaduk atau panas yang dihasilkan mesin," lanjutnya.
Potongan tubuh Sunardi pun hancur dan terlempar ke segala arah.