Bahkan, dia bersama keluarganya makan sampai habis satu piring.
"Kalau pas dimakan (rasanya) biasa saja, mungkin karena rasa (oli) tertutup sama rasa yang pedas," ucapnya.
Humas RSUD Sumedang Dahlan Indrayana mengatakan, kondisi 6 orang pasien yang keracunan tersebut, kini sudah mulai membaik dan berdasarkan hasil pemeriksaan medis, mereka sudah bisa pulang.
Baca juga: Diduga Anak Disabilitas Main Korek Api Kena Kasur, 3 Rumah Kontrakan di Sumedang Ludes Terbakar
"Saat datang ke kami (RSUD) mereka dalam keadaan mual muntah dan sebagian ada yang kejang," kata Dahlan.
Satu Korban Ibu Hamil
Satu dari enam orang yang mengalami keracunan saat buka puasa merupakan seorang ibu hamil.
Ibu hamil yang jadi korban tersebut yakni Entin Hartini (25), sedangkan lima orang lainnya, Dedeh Rosnita (43), Ewin Pibi (12), Deandra (14), Firla (20), dan Reniada (2).
Keenam korban tersebut merupakan satu keluarga yang memakan tumis kangkung yang tak sengaja dimasak menggunakan oli atau pelumas saat berbuka puasa.
Entin mengatakan, setelah makan tumis kangkung yang dimasak menggunakan oli tersebut dia langsung merasa mual-mual dan sesak nafas dan langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sumedang.
"Alhamdulillah kalau bayinya tidak apa-apa," ujarnya saat ditemui di RSUD Sumedang, Kamis (29/4/2021).
Ia mengatakan, saat ini usia kandungannya sudah berusia 7 bulan. Beruntung, berdasarkan pemeriksaan dokter, bahwa janinnya tidak terganggu meskpun dia keracunan oli.
"Kata dokter kalau bayi tetap sehat, aman," kata Entin.
Humas RSUD Sumedang, Dahlan Indrayana mengatakan, kondisi bayi yang berada di kandungan ibu hamil yang menjadi korban keracunan tersebut sudah dilakukan pemeriksaan oleh tim medis.
"Alhamdulillah kondisi bayinya bisa dikatakan masih stabil," ucap Dahlan.
Bahkan, kata dia, detak jantung dari calon bayi tersebut hingga saat ini masih dalam kondisi baik dan tetap normal.
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Kronologi Sekeluarga Keracunan Gegara Masak Kangkung Pakai Oli, Pengakuan Koki, Ibu Hami Jadi Korban