Akhirnya, Budi memarkir truknya di Selatan pabrik, tepatnya di jalan raya depan pabrik dan di antara deretan truk lainnya.
"Usai memarkir truknya, mereka makan. Katanya, korban disuruh membeli nasi bungkus di warung di depan pabrik. Lalu mereka makan bareng (sopir dan kernet) dengan menggelar tikar di depan truk Fuso," ujarnya.
Setelah makan, Budi kembali naik ke truknya dan duduk di kursi kemudinya.
Sepertinya, ia kelelahan sehingga tertidur di kursi kemudi.
Begitu juga korban, yang usai makan ia tertidur di atas tikar yang digelar di depan truknya.
Mungkin mereka sama-sama kecapekan sehingga sambil menunggu giliran antre, mereka tertidur.
"Setelah tertidur beberapa jam, si sopir terbangun sekitar pukul 17.30 WIB karena ingat giliran antrenya," paparnya
Di saat terbangun, si sopir yang tertidur di kursi kemudi itu tak turun dari kemudinya dan langsung menghidupkan truknya.
Diduga ia lupa bahwa di depan truknya ada korban yang sedang tertidur sehingga ia terburu-buru menjalankan truknya ke arah pabrik.
Begitu baru jalan, si sopir kaget karena mendengar suara pada ban truknya.
Karuan, ia langsung menghentikan laju truknya dan turun.
"Betapa kagetnya saat mengecek apa yang terjadi. Ternyata suara ban depannya itu, adalah saat mengenai tubuh korban, Melihat temannya terlindas, ia langsung berteriak ketakutan dan warga langsung berdatangan," ungkapnya.
Dugaan petugas, si sopir juga tidak tahu kernetnya tertidur sehabis makan.
Mungkin ia mengira kernetnya sudah bergeser ke tempat lain.