Oh ya sudahlah, itu pilihan politik beliau, meskipun pada waktu Pilkada Nganjuk 2018, Pak Novi diusung bersama oleh PKB, PDI Perjuangan, dan Hanura," ujar Deni yang juga anggota DPRD Jatim.
Sebelumnya, DPW PKB Jawa Timur menegaskan Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidhayat, bukanlah merupakan kader partai.
Sehingga, PKB meminta dugaan operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang dikabarkan dilakukan pada Bupati Nganjuk tidak dikaitkan dengan PKB.
"Novi tidak pernah jadi kader PKB," kata Sekretaris DPW PKB Jawa Timur, Anik Maslachah saat dikonfirmasi dari Surabaya, Senin (10/5/2021).
Dari catatan wikipedia, Novi disebutkan merupakan kader PKB.
Baca juga: Beredar Kabar KPK Gelar OTT, Diduga Bupati Nganjuk
Pria kelahiran 2 April 1980 itu bahkan tertulis merupakan salah seorang pengurus DPW PKB Jatim. Tepatnya, Wakil Ketua DPW PKB Jatim.
Anik menegaskan jika Novi bukanlah kader PKB. Apalagi, dalam sebuah tayangan YouTube Novi mengaku jika dirinya adalah kader PDI Perjuangan.
Pada Pilkada Nganjuk, Novi memang diusung tiga partai yaitu PDIP, PKB dan Hanura.
Menurut Anik, Bupati Nganjuk tersebut sempat berharap masuk dalam kepengurusan DPW PKB Jatim.
Hanya saja, keinginan tersebut tidak diakomodir lantaran dia bukan merupakan kader partai.
"Novi memang pernah mengharap masuk dalam kepengurusan DPW PKB.
Tetapi tidak diakomodir karena dia sebagai kader PDIP dan kita menghargai pilihannya sebagai kader PDIP. Karenanya dia bukan kader PKB," tuntas Anik yang juga Wakil Ketua DPRD Jatim tersebut. (Yusron Naufal Putra)
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul KPK OTT Bupati Nganjuk, PKB dan PDIP Sama-sama Tak Akui Novi Rahman Hidhayat Sebagai Kader