Alasan Masitoh dan Dani Nekat Berkeliling Jawa
Mengutip Tribun Jabar, Masitoh membeberkan alasan mengapa ia mengajak Dani dan kedua anaknya yang masih balita untuk hidup di jalanan.
Masitoh mengatakan, ia sekeluarga tak mungkin tinggal di rumah ibu mertua karena tempatnya sempit.
Selain itu, ia dan Dani tak memiliki uang untuk membayar kontrakan.
"Tinggal di (rumah) mertua enggak mungkin, rumahnya kecil, sempit."
"Untuk kontrakan harus jalan hidup harus jalan, daripada mencuri, kan gitu kan," jelasnya, Minggu (9/5/2021).
Selama satu tahun berkeliling Jawa, Masitoh mengibaratkan seperti jalan-jalan gratis.
Ia menuturkan selama ini hanya mengandalkan pom bensin dan masjid sebagai tempat berteduh dan istirahat.
"Kalau tidur ada pom bensin, ya pom bensin, ada di masjid. Kan di Jawa (masjid) tak dikunci," tuturnya.
Diketahui, Masitoh saat ini masih merupakan warga Lubuk Pakam, Medan, Sumatera Utara.
Namun, KTP-nya hilang dicuri orang saat berada di Cimahi, begitu juga KTP Dani.
Ia mengatakan kemungkinan akan kembali ke Medan untuk mengurus orang tuanya setelah Pemerintah mencabut aturan larangan mudik.
"Setelah enggak ada penyekatan lagi, insyaallah, kami balik ke Medan. Mau ngurusin orang tua di sana," tukasnya.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W, Tribun Jabar/Andri M Dani/Lutfi Ahmad Mauludin)