TRIBUNNEWS.COM - Search and Rescue (SAR) Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) membagikan kisah saat terlibat dalam proses pencarian dan evakuasi korban perahu terbalik di Waduk Kedung Ombo, Boyolali, Jawa Tengah, pekan lalu.
Badan Koordinasi Pelaksana (Bakorlak) SAR UNS diketahui berhasil mengevakuasi tiga dari total sembilan korban.
Jasad korban yang berhasil dievakuasi Bakorlak SAR UNS terdiri dari dua anak perempuan dan seorang ibu-ibu.
Anggota Bakorlak SAR UNS, Faizal Pramudito Adi Sarno, mengungkapkan keterlibatan Bakorlak SAR UNS bermula ketika mendapat informasi kecelakaan tersebut melalui grup WhatsApp relawan SAR pada Sabtu (15/5/2021) pukul 12.56 WIB.
Faizal menuturkan, Bakorlak SAR UNS langsung menyiapkan tim beranggotakan 15 personel dan bergerak dari Mako SAR UNS dengan mengendarai mobil dan membawa sejumlah peralatan selam.
“Kami dari SAR UNS sampai sekitar pukul 17.00 WIB,” ungkap Faizal. dikutip Tribunnews.com dari laman uns.ac.id, Sabtu (22/5/2021).
Baca juga: Menyoroti Aspek Keselamatan di Area Wisata Waduk Kedung Ombo
Sejumlah peralatan yang dibawa tim SAR UNS terdiri dari Mobil Land Rover dan Kijang SAR UNS, tiga set peralatan selam, satu engine LCR perahu karet, satu jeriken BBM perahu karet, tali kernmantel, tali webbing, enam buah life jacket, dan HT.
Anggota tim penyelam yang disiapkan Bakorlak SAR UNS mayoritas sudah sering menangani kecelakaan air.
Proses Evakuasi 3 Jasad
Faizal mengungkapkan, jarak pandang di dalam air menjadi kendala tim penyelam saat mencari korban.
Hal itu dikarenakan kondisi air yang keruh dan berlumpur.
"Kedalaman waduk di area pencarian korban antara 15 sampai dengan 30 meter,” tutur Faizal.
Baca juga: Pakar Transportasi Sebut Aspek Keselamatan di Waduk Kedung Ombo Masih Kurang
Selain itu, tim penyelam Bakorlak SAR UNS juga mengalami kendala karena banyaknya tali tambatan dari warung apung dan keramba di dasar Waduk Kedung Ombo.
Sebelum benar-benar melakukan proses pencarian, tim penyelam Bakorlak SAR UNS bersama dua personel Brimob melakukan observasi terlebih dahulu pada titik utama dengan menggunakan perahu karet.