Rencananya, keluarga Fasiatul akan merujuknya ke RS Nasional Diponegoro, Tembalang, Kota Semarang.
Sejauh ini, korban diduga korban perampokan yang dilakukan pacarnya sendiri.
Kasatreskrim Polres Kendal, AKP Tri Agung Suryomicho mengatakan, saat kejadian, korban mengaku pergi dengan pacarnya yang dikenal melalui media sosial Facebook.
Korban bersama pacarnya janjian bertemu di sebuah SPBU Mangkang pada, Minggu (23/5/2021) malam.
Baca juga: Perampokan di Pademangan, Polisi Cek CCTV, Ada Tiga Saksi Sudah Diperiksa
Setelah itu, korban diajak kencan di sebuah hotel di daerah Kecamatan Limbangan hingga larut malam. Mereka mengendarai sepeda motor korban.
Setelah itu, keduanya kembali ke Kaliwungu melalui Jalan Kaliwungu-Boja.
Dalam perjalanan, keduanya berhenti di sebuah masjid tepi jalan.
Pelaku meminta korban menyimpan barang-barang berharganya seperti perhiasan, dompet, dan juga handphone di bagasi sepeda motor agar lebih aman.
Tak berselang lama, keduanya melanjutkan perjalanan menuju arah Kaliwungu.
Pacar korban pun izin berhenti sebentar di daerah hutan lindung untuk buang air kecil.
"Pelaku berpura-pura ingin buang air kecil, sementara korban masih duduk di atas motor. Tiba-tiba dari belakang, pelaku menikam korban dan langsung melukai leher korban. Korban dan pelaku saat itu sama-sama terjatuh ke lereng jalan," jelasnya.
Korban yang saat itu masih sadar. Namun ia berpura-pura meninggal dengan menahan rasa sakit pada luka-lukanya.
Setelah pelaku membawa kabur sepeda motor dan barang-barang berharga milik korban ia lalu merangkak ke jalan untuk meminta pertolongan.
Namun, pengendara tidak ada yang berani menolongnya saat melihat korban berlumuran darah.