“Yang turun ke air cuma mereka berdua, sementara ajik (Ida Bagus Gede Made Mariana) tidak ikut karena sedang sakit dan tidak boleh kena air laut,” tutur Gusde.
Menurut Gusde, saat kejadian ada beberapa orang juga yang turun ke air untuk melukat, sekitar 8 orang.
Saat kejadian, Indahlah yang pertama diseret air, kemudian oleh sang ibu ditarik.
Namun naas, ombak yang saat itu sedang tinggi menggulung mereka berdua.
Semua orang panik dan setelah mendapat kabar, Gusde pun ikut panik dan meminta bantuan ke rekan-rekannya.
Baca juga: Terpengaruh Bujuk Rayu Dukun, Orang Tua Ruwat Anak hingga Akhirnya Meninggal karena Ditenggelamkan
Sekitar 25 menit setelah kejadian keduanya ditemukan pada jarak 200 meter dari tempat kejadian.
Adapun yang pertama kali ditemukan adalah sang ibu, dan disusul anaknya.
“Bantuan sudah dilakukan secara maksimal. Ada Balawista, BPBD bekerja dengan keras. Pasir pantai sudah masuk ke hidung Indah, sementara ibunya hanya kemasukan air,” katanya.
Setelah kejadian tersebut, kedua jenazah pun dikirim ke RS Dharma Yadnya yang kemudian disemayamkan di rumah duka.
Dengan kejadian tersebut, suami dan ayah korban Ida Bagus Gede Made Mariana masih syok dan belum bisa ditemui.
Di rumah duka, terlihat kerabat tengah mempersiapkan upakara yang digunakan untuk upacara palebon.
Beberapa terlihat sedang menjarit janur, ada juga yang metanding banten.
Sejumlah karangan bunga juga terlihat di halaman griya, kiriman dari LPD Kesiman, hingga dari teman seangkatan Ida Ayu Indah Wedaswari (25) di SMAN 3 Denpasar yakni Trisma 35.
Di rumah duka, keluarga menyambut dengan ramah dan mempersilahkan untuk duduk sembari menikmati kopi.
Baca juga: Petugas SAR Gugur Tenggelam saat Cari Korban Hanyut di Sungai Batang Gadis