Mesin Cepat Rusak
Pakar otomotif mengatakan bahan bakar dengan RON 88 memiliki banyak residu. Adapun, hasil pembakaran dari bahan bakar tersebut cenderung kurang sempurna jika dibandingkan dengan bahan bakar di atas RON 91.
Menurut pemilik bengkel Plat H, Budi Suminarto, penggunaan bahan bakar RON 88 pada mesin-mesin baru sudah tidak disarankan. Sebab, selain sudah menggunakan injeksi bukan lagi karburator, mesin baru cenderung memiliki beberapa sensor bahan bakar.
"Bila bahan bakar yang digunakan tidak sesuai dengan batas minimal oktan, maka akan menyebabkan kerusakan pada sensor bahan bakar. Belum lagi, pada ruang bakar akan menyebabkan ausnya klep yang menjadi pintu masuk bahan bakar dan udara. Kalau klep sudah aus, maka kompresinya hilang beberapa persen. Tenaga mesin jadi lemah," terangnya.
Penggunaan bahan bakar yang tidak sesuai dengan spesifikasi mesin, ternyata juga bisa membuat mesin mengeluarkan suara kasar. Hal itu bisa terjadi karena adanya detonasi atau knocking di ruang bakar.
Gas buang yang dihasilkan dari pembakaran mesin yang menggunakan bahan bakar premium juga dinilai tidak ramah lingkungan. Dari kasat mata, gas buang yang dikeluarkan cenderung berasap.
"Emisinya lebih tinggi dibandingkan dengan yang menggunakan BBM diatas RON 91. Lebih berasap. Karena pembakaran yang tidak sempurna itu," tutupnya. (tim)
Baca juga: Ketua DPD RI Minta Pemerintah Edukasi Masyarakat Sebelum Premium Dihapus