TRIBUNNEWS.COM - Di tengah viralnya aksi mesum pasangan di kebun teh, Desa Kemuning, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar justru menorehkan prestasi.
Desa Wisata Kemuning masuk dalam 20 besar finalis Desa Wisata Award yang diadakan oleh Bank Central Asia (BCA).
Desa wisata Kemuning masuk dalam tiga besar finalis kategori desa wisata berbasis digital.
(Selengkapnya daftar 20 finalis Dewa Wisata Award bisa anda akses di sini: LINK)
Nantinya, dari tiga besar finalis desa wisata berbasis digital ini akan dipilih satu desa wisata terbaik.
Ketua Pokdarwis Aspekta Desa Kemuning, Landri Sumarno mengatakan, 20 finalis Desa Wisata Award itu terbagi dalam empat kategori yakni kategori Desa Wisata Berbasis Alam, Desa Wisata Berbasis Budaya, Desa Wisata Berbasis Kreatif dan Desa Wisata Berbasis Digital.
"Desa Kemuning masuk dalam kategori Desa Wisata Berbasis Digital. Hal ini karena kami merasa untuk digital ini kami sudah mulai merintis digitalisasi pengelolaan desa wisata," katanya kepada Tribunnews.com, Kamis (10/6/2021).
Baca juga: Viral Video Pasangan Kekasih Ciuman di Kebun Teh Kemuning, Ini Respons Bupati Karanganyar
Menurut Landri, 20 finalis tersebut terseleksi dari sekira 220 pendaftar.
Dari 20 finalis itu, jumlah desa wisata yang lolos dalam kategori Desa Wisata Berbasis Digital paling sedikit yakni hanya tiga desa sehingga nantinya hanya dipilih satu finalis terbaik.
Sementara untuk kategori lainnya, dipilih juara 1,2 dan 3.
Landri menerangkan, Kemuning memilih mengajukan diri dalam kategori Desa Wisata Berbasis Digital karena pengelolaan wisata secara digital sudah dirintis di Kemuning.
Digitalisasi itu diantaranya meliputi sistem tiket masuk elektronik, pengukuran arus untuk wisata tubing, pengukuran kecepatan angin, pemasangan wifi dan CCTV di sejumlah lokasi.
"Dengan adanya pengukur arus tubing, kalau ada arus besar dari atas bisa kita antisipasi. Lalu, pengukur kecapatan angin untuk paralayang dan CCTV untuk memantau kerumunan," jelas dia.
Digitaliasi itu, lanjut Landri, dikontrol secara terpusat di ruang pengendali sehingga segala sesuatu dapat dikontrol dan diketahui datanya secara riil.
"Melalui tiket elektronik misalnya, kita bisa mengetahui jumlah kunjungan wisata hari ke hari secara riil. "
"Datanya ada sampai ke waktunya. Sehingga saat diminta data pengunjung oleh Dinas Pariwisata, kita bisa memberikan data yang pasti," bebernya.
Baca juga: Viral Sejoli Mesum di Kebun Teh Kemuning Karanganyar, Terekam CCTV, Polisi Masih Kejar Pelaku
Setelah masuk dalam 20 besar, kata Landri, masih ada tahap penjurian selanjutnya yakni pembekalan, kunjungan dari panitia dan penjurian akhir.
Landri mengaku optimistis Kemuning bakal menjuarai Desa Wisata Berbasis Digital.
"Kami sangat optimis karena dua kompetitor kami masih di bawah kami dalam hal digitalisasi," ujar dia.
Untuk diketahui, kawasan wisata Kemuning akhir-akhir ini menjadi sorotan setelah aksi mesum sejoli di kebun teh Kemuning terekam kamera CCTV dan viral di media sosial.
Kejadian tersebut saat ini ditangani oleh pihak kepolisian.
(Tribunnews.com/Daryono)