News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Vaksinasi ODGJ di RSJ Medan Diwarnai Insiden Ajakan Duel pada Wartawan

Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pegawai Rumah Sakit Jiwa Prof. Ildrem mencoba merampas ponsel jurnalis yang meliput, Selasa (29/6/2021). Pegawai itu juga menantang para jurnalis untuk duel.

Sempat terjadi kembali cekcok sampai satpam lain menaham Rahmad dan menenangkan suasana ricuh yang terjadi.

Diketahui, RSJ Prof Ildrem ini juga baru - baru ini diberitakan sebagai tempat rehabilitasi Sekretaris Daerah Nias Utara Yafeti Nazara yang tertangkap Polrestabes Medan pesta narkoba di Karoke Bosque pada Minggu (13/6/2021). 

Berdasarkan sumber yang didapatkan Tribun Medan, Yafeti Nazara bersama delapan orang tahanan Polrestabes Medan sempat dikabarkan diduga mendapatkan fasilitas ruangan rehabilitasi VIP. 

Baca juga: Anggota TNI di Medan Barat Dikeroyok 10 Preman, 5 Ditangkap dan Lainnya Buron

Fasilitasnya kamarnya berupa tempat tidur, lemari, televisi, serta dapat menggunakan telepon dan diperbolehkan memesan makanan dari luar. 

Ada pun pihak RSJ Prof Ildrem sempat membantah keterangan tersebut. Hal itu disampaikan oleh Wakil Direktur Administrasi Umum RSJ Prof. Ildrem, Dokter Siti Roilan Siregar bahwa tidak ada ruangan VIP. 

"Ruangan di sini semua sama untuk pasien rehabilitasi. Pasien hanya disediakan kamar tidur, lemari, dan pelayanan untuk makan. Sementara untuk televisi, dan penggunaan handphone tidak diperkenankan," ujar Siti, Senin (21/6/2021).

Dinilai Arogan 

Ombudsman RI Perwakilan Sumatera Utara (Sumut) mengatakan PNS dan satpam RSJ Prof. Ildrem yang mengajak duel wartawan seperti orang gangguan jiwa dan mengonsumsi narkoba.

"Itu pegawai kok ada preman di RSJ Prof. Ildrem. Sudah kayak orang gangguan jiwa dan mengonsumsi narkoba itu," kata Kepala Ombudsman RI Perwakilan Sumut, Abyadi Siregar kepada Tribun Medan, Selasa (29/6/2021).

"Dari video itu memang arogan sekali.

Kayaknya bukan pegawai. Seharusnya dia beretika dan tidak mengajak berantam," sebutnya.

Dia mengaku sangat kecewa ada unsur pemerintah yang bertindak demikian.

Menurutnya, pegawai yang bersikap seolah preman tidak pantas ditempatkan di bagian pelayanan.

Sebab, orang yang tempramental tidak bagus untuk melayani publik. Karena seharusnya pegawai memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini