Laporan Wartawan Tribun Medam Goklas Wisely
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Pegawai Rumah Sakit Jiwa Prof Ildrem bertindak arogan tantang duel wartawan.
Pegawai bernama Wahyu Kaban itu bahkan merampas alat kerja awak media yang diundang peliputan vaksinasi orang dengan gangguan jiwa (ODGJ), Selasa (29/6/2021).
Mulanya, awak media bersiap-siap untuk pulang, dan mengambil gambar pendukung suasana gedung RSJ Prof Ildrem.
Tiba-tiba saja Wahyu Kaban datang menarik lengan fotografer Tribun Medan Riski Cahyadi.
Sontak, Riski bertanya apa maksud Wahyu Kaban.
Baca juga: Kemenkes Targetkan 32,6 Juta Anak Usia 12-17 Tahun Jadi Target Vaksinasi Covid-19
"Kami diundang liputan. Tiba-tiba dia datang ingin merampas kamera saya dan mengajak berkelahi," kata Riski, Selasa (29/6/2021).
Saat Wahyu Kaban berusaha menyerang Riski, sejumlah jurnalis lain yang sama-sama ikut liputan berusaha melerai.
Namun, Wahyu Kaban makin beringas bak kesetanan.
"Maksud mu apa? Ayo kantor-kantor," kata Wahyu Kaban sambil menarik lengan Riski.
Melihat itu, rekan sesama jurnalis meminta Wahyu Kaban tidak bersikap arogan.
Bukannya malah tenang, Wahyu Kaban kembali menyerang Riski.
"Enggak usah kau liput-liput. Entah apa-apa kau liput-liput," katanya merampas selular milik Riski Cahyadi.
Baca juga: Diduga Sering Kirim Pesan Teror, Driver Ojol di Medan Babak Belur Dihajar 2 Pria
"Bapak jangan begitu. Masalah kecil jangan dibesarkan," kata fotografer Antara.
Lagi-lagi, Wahyu Kaban menantang duel.
Dia membusungkan dadanya ke arah fotografer Antara.
"Kau sor sama aku! Mau besar, besar, ayok lah. Ini nah, nama ku, nah, nah," katanya membusungkan dada sembari menantang.
Tak lama kemudian, satpam berbaju mirip polisi ikut-ikutan menantang.
Satpam itu bernama Rahmad.
Dia ikut-ikutan mengajak wartawan duel.
"Ayok lepas baju dinas kau. Ayok, ayok," kata Rahmad.
Rahmad kemudian berjalan menjauh untuk mencari tempat duel.
Karena tak ingin ribut, awak media bertahan di posisi semula.
Baca juga: Marzuki Alami Gangguan Jiwa Berat, Kasus Pelecehan Seksual di Musala Rawa Bunga Dihentikan
Tidak lama berselang, ada pegawai perempuan dari RSJ Prof Ildrem yang coba menenangkan dan mengatakan kepada Wahyu bahwa awak media memang diundang untuk meliput serta telah mendapat izin.
Seketika Wahyu terdiam, tetapi tidak lama kembali datangi awak media untuk beradu mulut dan berantam.
Bukannya mereda, Rahmad justru secara terang-terangan mengajak seorang awak media untuk berkelahi di luar RSJ Prof. Ildrem dengan melepas baju dinas.
Seorang satpam datang untuk meminta maaf atas tingkah laku Rahmad yang berlebihan.
Sewaktu awak media mau pulang dan melewati pagar keluar RSJ Prof Ildrem, Rahmad kembali mendatangi seorang awak media untuk mengajak berkelahi.
Sempat terjadi kembali cekcok sampai satpam lain menaham Rahmad dan menenangkan suasana ricuh yang terjadi.
Diketahui, RSJ Prof Ildrem ini juga baru - baru ini diberitakan sebagai tempat rehabilitasi Sekretaris Daerah Nias Utara Yafeti Nazara yang tertangkap Polrestabes Medan pesta narkoba di Karoke Bosque pada Minggu (13/6/2021).
Berdasarkan sumber yang didapatkan Tribun Medan, Yafeti Nazara bersama delapan orang tahanan Polrestabes Medan sempat dikabarkan diduga mendapatkan fasilitas ruangan rehabilitasi VIP.
Baca juga: Anggota TNI di Medan Barat Dikeroyok 10 Preman, 5 Ditangkap dan Lainnya Buron
Fasilitasnya kamarnya berupa tempat tidur, lemari, televisi, serta dapat menggunakan telepon dan diperbolehkan memesan makanan dari luar.
Ada pun pihak RSJ Prof Ildrem sempat membantah keterangan tersebut. Hal itu disampaikan oleh Wakil Direktur Administrasi Umum RSJ Prof. Ildrem, Dokter Siti Roilan Siregar bahwa tidak ada ruangan VIP.
"Ruangan di sini semua sama untuk pasien rehabilitasi. Pasien hanya disediakan kamar tidur, lemari, dan pelayanan untuk makan. Sementara untuk televisi, dan penggunaan handphone tidak diperkenankan," ujar Siti, Senin (21/6/2021).
Dinilai Arogan
Ombudsman RI Perwakilan Sumatera Utara (Sumut) mengatakan PNS dan satpam RSJ Prof. Ildrem yang mengajak duel wartawan seperti orang gangguan jiwa dan mengonsumsi narkoba.
"Itu pegawai kok ada preman di RSJ Prof. Ildrem. Sudah kayak orang gangguan jiwa dan mengonsumsi narkoba itu," kata Kepala Ombudsman RI Perwakilan Sumut, Abyadi Siregar kepada Tribun Medan, Selasa (29/6/2021).
"Dari video itu memang arogan sekali.
Kayaknya bukan pegawai. Seharusnya dia beretika dan tidak mengajak berantam," sebutnya.
Dia mengaku sangat kecewa ada unsur pemerintah yang bertindak demikian.
Menurutnya, pegawai yang bersikap seolah preman tidak pantas ditempatkan di bagian pelayanan.
Sebab, orang yang tempramental tidak bagus untuk melayani publik. Karena seharusnya pegawai memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Terlebih, RSJ Prof. Ildrem berada di bawah naungan pemerintahan provinsi Sumut.
"Untuk orang seperti itu harus ada sanksi agar tidak ditempatkan yang berhubungan dengan publik. Itu harusnya bersikap ramah, bertata krama, dan sopan santun. Bukan seperti yang di video itu," tegasnya. (Tribun Medan/ Goklas Wisely)
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Pegawai RSJ Prof Ildrem Tantang Duel Wartawan Peliput Acara Vaksinasi ODGJ