News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Covid-19 Mengganas, Gerbong Kereta Dijadikan Ruang Perawatan, Berikut Update Corona di Jawa Timur

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah pasien Covid-19 menjalani perawatan di Emergency Medical Train (EMT) milik PT Industri Kereta Api (INKA), Rabu (7/7/2021).

TRIBUNNEWS.COM, MADIUN -- Melonjaknya kasus Covid-19 di Madiun menyebabkan rumah sakit penuh dengan pasien wabah tersebut.

PT Industri Kereta Api (INKA) pun turut serta membantu menanggulangi pandemi itu dengan menyediakan gerbong keretanya sebagai tempat perawatan.

Kini pasien yang dirawat di kereta medik darurat atau Emergency Medical Train (EMT) telah terisi 61 pasien.

Direktur Pengembangan PT INKA (Persero), Agung Sedaju saat dikonfirmasi pada Rabu (7/7/ 2021) siang mengungkapkan hal tersebut.

Ia menyebutkan, sebelumnya dua rangkaian gerbong kereta yang disulap menjadi rumah sakit darurat ini hanya terisi beberapa.

Namun, belakangan kasus covid-19 melonjak di Madiun hingga EMT terisi hingga 61 pasien yang diisolasi.

Baca juga: Login pedulilindungi.id untuk Download Sertifikat Vaksinasi Covid-19 Secara Online Cukup Melalui HP

“Jadi lima bulan yang lalu kasus Covid-19 memang masih rendah, sehingga terkesan EMT-nya kosong, paling isinya cuma 10 maksimum 14 pasien, selama beberapa bulan.

Tetapi dua hingga tiga minggu ini benar-benar drastis lonjakannya, sekarang EMT sudah teris 61 pasien.

Jadi dengan adanya EMT ini benar-benar sangat membantu,” jelas Agung.

Selama empat bulan pertama, operasional EMT terbantu tenaga medis dari Pemkot Madiun yakni Dinas Kesehatan Madiun. Sedangkan biaya operasional ditanggung PT INKA (Persero).

Baca juga: Update Corona Global 8 Juli 2021 Siang: Total Pasien Sembuh Covid-19 di Seluruh Dunia 170,1 Juta

Meski demikian, terdapat donatur dari luar yang turut berkontribusi untuk kebutuhan operasional EMT.

“Anak perusahaan semuanya membantu, perbankan juga, ada rekanan INKA juga, kondisi itu juga memperlonggar INKA.

INKA sudah bisa merekrut sendiri tenaga kesehatannya. Karena tenaga kesehatan yang dimiliki di klinik INKA sangat terbatas, sehingga kami membutuhkan tenaga kesehatan (nakes) tambahan.

Ada 3 perawat dan sekarang harus tambah lagi satu dokter untuk mengawasi jarak jauh,” ungkapnya.

Baca juga: Razia Covid-19 Makin Digalakkan, Puluhan Pelanggar Prokes di Cirebon Didenda Rp 100.000

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini