"Jadi kalau laboratorium demikian kan artinya Antam sendiri tidak bisa negosiasi, karena validitasinya tidak diragukan," terangnya.
Sementara itu, secara terpisah General Manager PT Antam Tbk UBPN Maluku Utara, Ery Budiman menyebut perusahaannya telah melakukan praktik penambangan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Baca juga: KPAI Kutuk Keras Oknum Polisi Yang Rudapaksa Anak Gadis 16 Tahun di Halmahera Utara
“Antam senantiasa memastikan praktik penambangan yang baik dengan menetapkan kebijakan lingkungan yang harus dipatuhi semua pihak. Di Moronopo sendiri, Antam telah memetakan kondisi kontur alami lereng yang mengarah langsung kepesisir pantai Moronopo,” kata Ery.
Ery menjelaskan, Antam bekerjasama dengan pihak-pihak terkait telah melakukan berbagai mitigasasi untuk mengatasi sedimentasi yang terjadi.
“Kami bersama dengan stakeholder terkait telah melakukan pembangunan Sarana Pengendali Erosi dan Sedimentasi Tambang, melaksanakan sistem penambangan tuntas dan menyisakan natural berm (tanggul alami) serta berbagai upaya lainnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan serta AMDAL,” jelasnya.
Ery juga menyebut perusahannya telah melakukan berbagai kegiatan CSR sebagai bentuk tanggung jawab sosial kepada masyarakat yang berada di sekitar wilayah operasi.
Salah satunya melalui program kemitraan dengan nelayan Buli.
Untuk membangun kemandirian di kalangan para nelayan, Antam tidak hanya memberi bantuan nelayan.
Lebih dari itu, perusahaan pelat merah tersebut juga menyiapkan pelatihan dan pendampingan, agar para nelayan lebih terlatih dan profesional.
"Kita juga siapkan pelatihan dan pengembangan pengolahan ikan. Antam juga memiliki program kemitraan dengan para nelayan berupa pemberian pinjaman lunak kepada nelayan untuk memaksimalkan usahanya,” papar Ery.
Ia menyebut, sejak 2016-2020, Antam sudah keluarkan pinjaman modal usaha total untuk nelayan sebeser Rp1,34 milar.
Bagaimana cara menyeleksi calon penerima bantuan?
Menurut Ery, bantuan ini dilakukan dengan menyeleksi para nelayan yang kesulitan mengakses perbankan. Misalnya karena kendala administrasi dan persyaratan lainnya.
"Jadi kami membantu para pengusaha nelayan yang belum bisa tersentuh sama perbankan. Kami permudah sistem pengurusannya," jelasnya.