Beruntung gas di dalam tabung itu belum diberikan.
“Coba kalau digunakan pada orang sakit, kan bisa mengakibatkan meninggal dunia,” keluh Alipin.
Polres Tulungagung Bergerak
Terpisah, Kepala Unit Tindak Pidana Khusus Satreskrim Polres Tulungagung, Iptu Didik Riyanto saat dikonfirmasi Rabu (21/7/2021), mengaku sudah mendapat laporan masalah itu.
“Kami baru dapat informasi. Padi ini kami rapatkan,”ujar Didik melalui sambungan telepon.
Didik mengaku akan menindaklanjuti informasi itu dengan melihat langsung tabung oksigen yang diduga palsu.
Selain itu pihaknya juga berharap bisa mengumpulkan bahan keterangan dari warga yang menyimpan tabung itu.
Jika memang mengarah pada upaya penipuan, maka kasus ini bisa dinaikkan ke ranah pidana.
“Makanya kami perlu mencari bahan keterangan untuk dijadikan dasar. Jika arahnya ada unsur pidana, bisa ditingkatkan,” ucapnya.
Saat ini oksigen adalah salah satu barang yang diawasi peredarannya dengan ketat.
Untuk memudahkan pengawasan, Didik membuatkan grup Whatsapp untuk para pihak terkait ketersediaan oksigen.
Setiap hari empat kali Didik menerima laporan ketersediaan oksigen dari distributor.
“Ada dua distributor, yaitu Merak Muda dan Samator. Setiap pagi, siang, sore dan malam ketersediaan oksigen terus dilaporkan,” ungkapnya.
Selama Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat stok oksigen masih aman.