“Kami isi dengan gas dari tabung cadangan. Hasilnya ikannya jadi segar lagi, tapi ada yang sudah parah akhirnya mati,” tutur Alipin.
Untuk menguji keaslian oksigen di dalam tabung itu, Alipin dan kawan-kawan membuat percobaan sederhana.
Gas dari tabung oksigen berwarna putih dimasukkan ke dalam plastik kantong ikan.
Plastik berisi gas itu lalu disulut menggunakan bara api rokok.
Sebentar kemudian muncul api dan membakar kantong plastik itu, meski plastik dalam kondisi basah.
“Gas yang ada di tabung putih berarti asli. Karena saat disulut dengan rokok dia langsung menyala,” ungkapnya.
Sebagai pembanding, gas dari tabung berwarna hitam juga dimasukkan kantong plastik.
Namun saat kantong itu disulut dengan rokok yang menyala, tidak terjadi apa-apa.
Plastik itu hanya berlubang tanpa menimbulkan kebakaran.
“Berarti yang tabung hitam ini berisi udara biasa saja. Makanya dipakai untuk kantong ikan, ikannya cepat mati,” katanya.
Mengetahui oksigen yang didapat itu palsu, Alipin segera memberi tahu temannya.
Sebab dia khawatir dua tabung lainnya terlanjur diberikan kepada orang yang sakit.
Beruntung gas di dalam tabung itu belum diberikan.
“Coba kalau digunakan pada orang sakit, kan bisa mengakibatkan meninggal dunia,” keluh Alipin.
Cara Cek Keasliannya
Para pembudidaya ikan hias tengah mengalami kesulitan mendapatkan oksigen.
Gas O2 ini digunakan untuk mengirim ikan hias ke berbagai kota.
Kesulitan terjadi sejak dua minggu lalu, saat terjadi ledakan kasus Covid-19.
Oksigen lebih banyak dimanfaatkan untuk kepentingan medis.
Jika biasanya isi ulang tabung kecil hanya Rp 25.000, kini mencapai Rp 100.000.
Itu pun tidak semua bisa melakukan isi ulang, jika tidak mendapat surat pengantar.
“Yang dilayani isi ulang juga hanya untuk pasien. Kalau ada sisa baru untuk yang lain,” ucap Alipin.
Baca juga: Demo Tolak PPKM Darurat: Perusuh Baju Hitam, Bom Molotov, Diduga Ditunggangi Kelompok Anarko
Kini dengan beredarnya oksigen palsu, Alipin meminta masyarakat waspada.
Untuk mamastikan keasliannya bisa melakukan tes sederhana dengan kantong plastik.
Atau bisa juga dengan mencium langsung gas yang keluar dari dalam tabung.
“Kalau oksigen murni kan rasanya segar, terasa lebih dingin. Kalau yang palsu terasa seperti angin biasa saja,” ungkapnya.
Selain itu tabung gas oksigen murni terasa lebih dingin.
Sedangkan tabung yang berisi udara biasa terasa hangat saat diraba. (tribun network/thf/TribunJatim.com/Surya.co.id)