News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

5 Tersangka Pelaku Penyiraman Air Keras kepada Wartawan di Medan Terancam 12 Tahun Penjara

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Paparan kasus penyiraman air keras ke wartawan media online Parada Bhayangkara Sembiring di Polrestabes Medan, Senin (2/8/2021). Polisi memperlihatkan lima tersangkanya.

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Lima tersangka pelaku penyiraman air keras terhadap Persada Bhayangkara Sembiring, wartawan media online di Medan ternyata memiliki peran yang berbeda-beda.

Ada yang berperan sebagai otak pelaku, eksekusi hingga mencari serta mengumpulkan eksekutor.

Kelima tersangka ini dihadirkan Polrestabes Medan, Senin (2/8/2021) di hadapan awak media.

Mereka ditangkap dari lokasi dan waktu terpisah.

"Kelima tersangka kami sangkakan Pasal 344 ayat (1) subsidair Pasal 353 ayat (2) subsidair Pasal 351 ayat 2 KUHP. Ancaman penjara 12 tahun," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumut Kombes Tatan Dirsan Atmaja, Senin (2/8/2021).

Adapun kelima tersangka di antaranya Sempurna Sembiring (41), warga Jalan Petunia II Namo Gajah, Desa Namo Gajah, Kecamatan Medan Tuntungan.

Dalam kasus ini, Sempurna Sembiring bertindak sebagai otak pelaku.

Kemudian, Usman Agus (50) warga Kampung Sawah, Desa Jaya Loka, Kecamatan Tebing Tinggi, Kabupaten Lawang, Sumatera Selatan.

Agus bertindak sebagai pengendara motor saat eksekusi penyiraman air keras berlangsung.

Selanjutnya ada Heri Sanjaya Tarigan (36) warga Lingkungan II Namo Gajah, Kelurahan Namo Gajah, Kecamatan Medan Tuntungan.

Heri Sanjaya Tarigan ini lah yang mengondisikan Persada Bhayangkara Sembiring agar datang ke lokasi penyiraman air keras di Jalan Jamin Ginting, Simpang Selayang, Kecamatan Medan Tuntungan pada Minggu (25/7/2021) malam.

Kemudian Narkis, warga Datuk Kabu Pasar III, Percut Seituan.

Seorang wartawan media online Persada Bhayangkara Sembiring (25) wajahnya disiram air keras oleh orang tidak dikenal (OTK) tepat di Jalan Jamin Ginting Simpang Selayang, Medan Tuntungan, Minggu (25/7/2021) malam. (Tribun-medan.com/Victory)

Peran Narkis yang merupakan Wakil Ketua Anak Ranting Pemuda Pancasila Pasar Rame ini menyiramkan air keras kepada korban.

Terakhir ada Iskandar Indra Buana warga Jalan Bunga Kardiol, Kelurahan Padang Bambu, Kecamatan Medan Tuntungan.

Dia berperan mencari dan mengumpulkan eksekutor.

"Adapun barang bukti yang kami sita di antaranya uang tunai Rp 400 ribu sisa pembayaran aksi kejahatan ini. Kemudian bekas wadah minuman ringan dan botol bekas air mineral tempat air keras," kata Tatan.

Kronologis

Persada Bhayangkara Sembiring (25), seorang wartawan media online disiram air keras oleh orang tidak dikenal (OTK) di Jalan Jamin Ginting Simpang Selayang, Medan Tuntungan, Minggu (25/7/2021) malam.

Akibatnya pria yang juga menjabat sebagai pemimpin redaksi (Pemred) di media jelajahperkara.com tersebut harus dirawat di Rumah Sakit Haji Adam Malik dengan wajah dibungkus perban.

Rekan korban Bonni Simanulang yang dipangggil korban seusai kejadian, menceritakan kronologis kejadian penyiraman air keras tersebut.

Baca juga: Kronologis Wartawan di Medan Disiram Air Keras oleh OTK, Kini Jalani Operasi Pengangkatan Jaringan

Dikatakan Bonni, Minggu (25/7/2021) sekitar pukul 22.00 WIB, korban Persada Sembiring menelepon dirinya untuk meminta agar datang ke lokasi kejadian tepatnya di depan Rumah Makan BPK Tesalonika.

Dimana korban bermaksud meminta bantuan karena ada dua orang pria menyiramkan air keras di bagian wajahnya.

"Saya ditelepon korban sekitar pukul 22.00 WIB, dia telepon tergesa-gesa, dia bilang lae datang dulu ke Simpang Selayang, saya ada yang menyiramkan air keras ini."

"Saya jawab loh kok bisa lae, begitulah percakapan kami. Kemudian saya tiba 15 menit di TKP. Saya langsung bawa korban ke RS Adam Malik menggunakan sepeda motor," tuturnya kepada tribunmedan.com, Senin (26/7/2021).

Ia menyebutkan bahwa kejadian penyiraman terjadi pada pukul 21.40 WIB hingga akhirnya dirinya ditelepon.

"Kejadiannya itu sekitar pukul 21.40 WIB, lalu disitu ramai orang, ada juga yang menyodorkan diri mau mengantarkan korban ke rumah sakit. Namun korban tidak berani, takut dibawa entah kemana-mana. Jadi dia telepon saya, baru dia berani dibawa. Posisinya dia itu di teras BPK itu, ada orang ramai-ramai mengelilingi disitu setelah kejadian," tuturnya.

Bonni mengatakan berdasarkan informasi dari korban, bahwa dirinya memiliki janji bertemu dengan seseorang berinisial HST di Simpang Selayang.

Setibanya di lokasi pertemuan, korban turun dari sepeda motornya dan menunggu di pinggir jalan.

"Namun HST belum tiba di lokasi. Berselang beberapa waktu, tiba-tiba datang 2 orang pria mendekat dengan menggunakan sepeda motor jenis Yamaha Vixion tanpa berbicara apapun, salah- satu dari pria itu turun dari motornya dan langsung menyiramkan air keras ke bagian wajahnya korban," bebernya.

Bonni membeberkan pelaku yang melakukan penyiraman air keras dengan perawakan tinggi kurus dengan berboncengan.

Ia mengungkapkan bahwa kondisi korban saat ini sangat parah akibat air keras tersebut dimana wajahnya membengkak dan menguning.

"Untuk kondisi korban setelah wajah disiram air keras, tampak sangat parah, mengerikan di sekitar wajah yang tersiram air keras, langsung bengkak dan menguning. Tapi tidak sampai melepuh. Tetapi setelah ditangani tim medis kondisi kondisi korban sudah semakin baik dan bisa melihat," tuturnya.

Bonni menerangkan saat ini pihak keluarga sudah berada di Rumah Sakit Haji Adam Malik untuk memantau kondisi korban.

"Pihak keluarga korban sudah menunggu serta memperhatikan perkembangan kesehatannya korban di RS," jelasnya.

Kasubag Humas RSUP Haji Adam Malik, Rosario Dorothy Simanjuntak membenarkan bahwa terdapat satu orang pasien yang dibawa polisi terkait penyiraman air keras.

"Ya ada, jam 22.02 WIB dimana keluhan wajah tersiram cairan air keras. Dantar polisi dari Polsek Delitua," jelasnya.

Ia mengungkapkan saat ini korban tengah menjalani operasi pengangkatan jaringan yang mengalami kerusakan.

"Saat ini sedang di kamar bedah menjalani tindakan debridement," kata dia.

Debridement adalah prosedur tindakan yang dilakukan untuk mengangkat jaringan sendi, tulang rawan, atau tulang tetap yang mengalami kerusakan atau terinfeksi.

Baca juga: Sekelompok Orang Mengaku Wartawan Ambil Sembako untuk Peserta Vaksinasi di Pulogadung

Luka Bakar pada Area Wajah

Pihak RSUP Haji Adam Malik membeberkan kondisi wartawan media online jelajahperkara.com Persada Bhayangkara Sembiring (25) pasca disiram air keras oleh OTK pada Minggu (25/7/2021).

Kasubag Humas RSUP Haji Adam Malik, Rosario Dorothy Simanjuntak menuturkan bahwa korban mengalami luka bakar pada area wajah.

"Luka bakar 4 persen di area wajah, dan sedikit di bagian tangan kanan dan kiri," ungkapnya, Senin (27/7/2021).

Ia menjelaskan kondisi korban relatif stabil meskipun sudah terkena air keras.

"Kondisinya saat ini relatif stabil, pasien sadar pada saat datang," tuturnya.

Rosario menjelaskan bahwa pasien masuk sekitar pukul 22.00 WIB dan diantarkan oleh petugas kepolisian.

"Ya ada, jam 22.02 WIB dimana keluhan wajah tersiram cairan air keras. Diantar polisi dari Polsek Delitua," jelasnya.

Ia mengungkapkan saat ini korban tengah menjalani operasi pengangkatan jaringan yang mengalami kerusakan.

"Masuk ruangan bedah pukul 07.00 WIB, saat ini sedang di kamar bedah menjalani tindakan debridement," ujarnya.

Debridement adalah prosedur tindakan yang dilakukan untuk mengangkat jaringan sendi, tulang rawan, atau tulang tetap yang mengalami kerusakan atau terinfeksi.

Terkait adanya organ seperti mata yang terkena cipratan air keras, ia belum dapat memastikan lebih lanjut karena masih dalam tahapan operasi.

"Terkait adanya organ seperti mata, hidung atau telinga itu nanti akan dikabarkan lebih lanjut setelah operasi," ujar dia. (cr8/tribun-medan.com)

Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Lima Tersangka Penyiram Air Keras ke Wartawan Online Dipamerkan, Ini Identitasnya

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini