"Kalau sedang ada yang menyuruh saya bisa mendapat upah Rp 40 ribu sehari dari buruh tani, itu cukup untuk beli beras," kata Kokom.
Ia selalu bersyukur badannya masih kuat untuk menjadi buruh tani dan mencari rumput untuk domba titipan yang berada di saungnya.
Baca juga: Remaja 14 Tahun di Cianjur Tewas dalam Selokan, Alami Kecelakaan saat Berboncengan dengan Teman
"Saya hanya berdoa semoga sehat saja, Pa, supaya bisa terus merawat anak saya," kata Kokom.
Dalam benak Kokom, ia ingin memeriksakan kondisi anaknya saat ini, tetapi terkendala biaya.
"Sekarang sudah berani meninggalkan rumah agak lama karena anak saya terlihat sudah membaik," katanya.
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Kisah Kokom dan Anaknya, Tinggal Satu Atap dengan Kandang Domba, Sang Anak Alami Gangguan Jiwa