Akhirnya, dia memecah wafer di bagian tengahnya.
Keluarlah benda berbahaya tersebut.
Baca juga: Kronologi Empat Warga Sikka NTT Meninggal Dunia setelah Makan Ikan Buntal, Diduga Keracunan
Dua anak YAS mendapatkan tiga bungkus wafer.
YAS kemudian membuka seluruh wafer.
Dalam wafer-wafer tersebut terselip benda berbahaya.
Pecahan silet dan paku kecil bukan berada di dalam kemasan wafer, namun berada di tengah-tengah wafer.
Kapolsek Patrang, AKP Heri Supadmo menegaskan, saat hendak dibuka bungkus wafer dalam kondisi masih utuh.
"Kemasannya masih utuh ketika anak-anak itu menerima. Yang membuka kemasan anak-anak itu," ujar Heri, dikutip dari TribunJatim, Rabu (4/8/2021).
3. Polisi turun tangan
Polsek Patrang kemudian mendalami soal teror wafer berbahaya ini.
Petugas kemudian meminta keterangan kepada anak-anak.
Selain itu, rekaman CCTV tak luput dari perhatian polisi.
Baca juga: KRONOLOGI Lengkap Penangkapan NA Pengirim Paket Sate Sianida, Bungkus Sate dan Jaket Jadi Petunjuk
Hasilnya didapatkan ciri-ciri orang yang memberikan wafer kepada korban.
"Yang memberi seorang laki-laki, seorang diri dan berjalan kaki. Nggak tahu, kalau mungkin ada rekan dia yang menunggu. Karenanya, kami masih selidiki ini," ujar Heri, dikutip dari TribunJatim.