Tak hanya soal kamar kos mewah untuk mesum, lanjut dia, kegeraman warga juga dipicu oleh hal lainnya.
Di antaranya, warga geram lantaran pengelola kos bertindak arogan seperti menghidupkan suara sound musik dengan kencang, mabuk-mabukan, dan banyak wanita berpakaian seronok berada di kawasan kos itu.
Warga juga tak bertindak gegabah, mereka sebelumnya mencoba melakukan komunikasi dengan pengelola melalui undangan resmi Kelurahan Palebon namun tak hadir pada Jumat (6/8/2021).
Setelah tak hadir dari undangan Lurah Palebon itu, tak disangka pengelola malah menantang warga dengan bleyer-bleyer motor knalpot brong.
Hal itu tak pelak bikin warga kian geram dan memutuskan untuk bertindak tegas.
Baca juga: Pasangan Remaja Mesum di Mobil Diciduk saat Razia PPKM, Buru-Buru Kenakan Celana
"Kami akhirnya memilih gerebek kos mewah tersebut bersama puluhan warga dan langsung menutupnya pada Senin (9/8/2021) malam," terangnya.
Dia mengaku, ketika penggerebekan banyak warga yang sudah emosi namun beruntung pihak polisi dan TNI terjun ke lokasi.
Bahkan warga sempat berteriak-teriak hendak membakar kos tersebut.
"Saya lihat situasi sempat kacau lalu saya berusaha tenangkan warga," katanya.
Ia mengatakan, sebenarnya aksi penggerudukan warga tak perlu terjadi selama pemilik dan pengelola mau kooperatif dengan warga.
Pasalnya, komunikasi mereka dengan warga buntu bahkan teguran warga tak digubris pengelola.
"Kalau komunikasi dari awal sudah bagus ga bakal seperti ini.
Baca juga: Alat Kontrasepsi Berserakan di Kamar Hotel Saat Razia Pasangan Mesum, Polisi Bertanya: Ini Open BO?
Ternyata selama ini keluhan warga tak disampaikan pengelola ke pemilik kos dan sebaliknya," paparnya.
Ia menyebut, pemilik kos sudah izin secara lisan kepadanya soal akan berdirinya rumah kos bulanan di wilayahnya.