"Itu sebetulnya bukan fasilitas sekolah. Tapi memang sebaiknya dihapus saja," terang dia.
Menurutnya bukan hanya pihak SD Tukangan saja yang merasa dirugikan setelah muncul tulisan di tembok pembatas itu, akan tetapi masyarakat Yogyakarta juga terganggu dengan pemandangan jalan yang demikian.
"Ya jelas terganggu lah, bukan hanya SD Tukangan saja tetapi masyarakat umum juga. Dan terkait langkah hukum ya biar yang berkompeten saja yang melakukan upaya," tandasnya.
Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Dalam Sepekan, Dinding Pembatas SD Tukangan 3 Kali jadi Korban Vandalisme, Ditulisi Kalimat Kritikan,