News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Dalam Sepekan, Tiga Kali Dinding Pembatas SD Tukangan Yogya Jadi Korban Vandalisme 

Editor: Theresia Felisiani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kondisi dinding pembatas SD Tukangan Yogyakarta yang dipenuhi tulisan kritik.

TRIBUNNEWS.COM, YOGYA - Tembok di depan SD Tukangan di Jalan Raya Suryopranoto, Pakualaman, menjadi sasaran para kreator mural dan vandalisme berkreasi. 

Tampak tembok tersebut ditulisi sejumlah kalimat oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.

Kepala SD Tukangan Sardi Spd mengatakan, dalam satu pekan terakhir sudah ada tiga tulisan yang bermuatan provokatif di dinding sekolahnya.

Tulisan pertama muncul pada Selasa (24/8/2021) dan pihak sekolah melapor ke Satpol PP, kemudian hari berikutnya anggota Satpol PP menghapus tulisan itu.

Begitu mengetahui tulisan pertama dihapus, oknum tidak bertanggung jawab kembali beraksi dengan menuliskan beberapa kalimat serupa pada Kamis (26/8/2021).

Baca juga: Mural Bernada Protes Juga Hiasi Kota Bogor, Bakal Dihapus ? 

Kemudian hari berikutnya yakni Jumat (27/8/2021) tulisan itu kembali diketahui oleh pihak sekolah dan dihapus oleh Satpol PP Kota Yogyakarta.

Oknum yang belum diketahui identitasnya tersebut tidak kapok dan justru menuliskan kalimat yang menunjukan kekesalannya.

Pantauan Tribun Jogja pada Senin (30/8/2021) siang, setidaknya  ada sekitar 9 kalimat kekesalan yang ditulis oleh kreator street art di dinding sepanjang kurang lebih 50 meter itu.

Beberapa kalimat itu di antaranya 'PERAN NEGARA DIMANA?' Kemudian 'KRITIK KOK DIHAPUS' lalu 'AWAS REZIM GILA' ada juga tulisan 'BISNIS VAKSIN GAK MALU?'

Selanjutnya ada pula 'AKU INGIN SEKOLAH OFFLINE' dan tulisan paling besar di tembok tersebut berbunyi 'HANYA DISINI NEGARA TAKUT MURAL' dengan diberi hastag Lomba Dibungkam.

"Jadi dalam satu minggu ini ada tiga kali kejadian. Pertama itu hari Selasa kemarin, dan hari Rabu tulisannya dihapus. Kamis ada lagi, terus Jumat dihapus," katanya, saat ditemui Tribun Jogja, Senin (30/8/2021).

Baca juga: Total Tersangka Penyiksa Tahanan di Mapolres OKI Bertambah Jadi 20 Orang 

Dan yang membuat dirinya semakin geram, pada Jumat malam Sardi beserta staf pengajar di SD Tukangan sedang lembur mempersiapkan dokumen untuk keperluan akreditasi sekolah yang jatuh pada tanggal 2 September tahun ini.

Sampai dengan pukul 22.00 para staf pengajar beserta dirinya bersiap-siap untuk pulang ke rumah masing-masing.

"Hari Jumat malam itu dinding masih bersih. Kami pulang sekitar jam 22.00, itu masih bersih," jelasnya.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini