Sementara itu, BBKSDA Riau menilai ada sejumlah kejanggalan pada peristiwa itu. Kepala Bidang Teknis Balai Besar KSDA Riau, Mahfud mengatakan jika melihat kasus -kasus sebelumnya tidak pernah seperti yang terjadi di Teluk Lanus.
Misalnya Pelangiran, Indragiri Hilir dan kasus-kasus yang sebelumnya.
Walaupun ditemukan bagian korban hilang, tapi tidak ditemukan genangan darah dengan volume yang cukup banyak.
"Kalau dari pengalaman, dan setahu kami mengamati, harimau itu akan memakan mangsanya setelah mangsanya itu mati,” kata dia.
Mahfud mencontohkan, mangsa harimau seperti babi hutan atau rusa akan dibunuh dulu dengan gigitan di leher sampai mati baru dimakan.
Menurut BBKSDA Riau memang banyak dugaan pada peristiwa ini.
Pihaknya sudah meminta Polres Siak untuk melakukan olah tempat kejadian bersama.
Kejanggalan lainnya yakni tidak ada satupun masyarakat di Teluk Lanus, yang menemukan jejak Harimau.
Begitu juga tanda-tanda keberadaan Harimau di sekitar lokasi kejadian.
“Ini masih menunggu informasi dari petugas kami yang ke lokasi, belum update apakah ada ditemukan jejak harimau,” tandas Mahfud.
Mahfud juga mempertanyakan terkait Harimau yang memakan bagian kelamin dan kepala korban.
Pasalnya itu bukanlah perilaku Harimau apalagi bekas luka di kelamin itu juga seperti sayatan rapi.
"Kalau itu disobek harimau bentuknya akan tidak beraturan, kalau kita digigit pasti bentuknya tidak akan beraturan, kalau di paha bagian bawah memang ada bekas seperti tusukan, apakah itu tusukan harimau, tentu akan merobek memanjang, akan ada luka sobek, tapi kok tidak beraturan, kalau kuku mestinya sebaris,” ujar Mahfud.
Kemudian Mahfud juga mempertanyakan sikap keluarga korban yang begitu cepat mengambil keputusan untuk membawa korban ke kampung halaman untuk dikebumikan.
Apakah sudah langsung visum atau tidak itu belum diketahui.
( Tribunpekanbaru.com / Mayonal Putra )
Artikel ini telah tayang di TribunPekanbaru.com dengan judul Kematian Masih Jadi Misteri,2 Bagian Tubuh Remaja di Siak yang Diduga Dimangsa Harimau Tak Ditemukan