Saat menggali, secara tidak sengaja penggali kubur menemukan dua tengkorak manusia.
"Di dekat tengkorak itu mereka menemukan dua cincin, satu cincin emas, satu cincin perak kayak model (lampu) Aladin, dua gelang emas, dan satu kayak tempat tusuk konde," kata Munawar, menjelaskan via telepon, Sabtu (18/9/2021).
Benda-benda tersebut kemudian dikumpulkan dan disimpan sementara di rumah warga.
Menurut pengakuan hampir semua warga di sana, penemuan benda-benda arkeolog bukan pertama kali.
Penemuan serupa sudah berlangsung puluhan tahun.
Karena sejak zaman kerajaan, warga di daerah tersebut banyak membuat batu bata.
Sehingga penggalian tanah dilakukan sejak puluhan tahun silam.
Warga kerap menemukan benda-benda yang diduga peninggalan zaman kerajaan.
Saat datang ke rumah warga yang menemukan benda tersebut, Munawar meminta mereka tidak menjualnya ke kolektor luar.
"Sekiranya ada niat untuk menjual ke luar kami minta warga mengkonfirmasi ke kami," katanya.
Bila hendak dijual, sebaiknya barang diperiksa dahulu di pegadaian untuk mengetahui karat emasnya.
"Sebab ada isu kolektor luar siap membeli dengan harga ratusan juta, itu tidak benar," katanya.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bima juga sudah memberikan pencerahan ke warga.
Jika benda itu diberikan kepada pemerintah, mereka akan memberikan sertifikat kepada penemunya.